Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

BMKG Duet Bareng UGM Teliti Sesar Mataram Temuan BRIN

Februari 24, 2023 Last Updated 2023-02-24T11:04:26Z


Sesar Mataram akan menjadi obyek penelitian Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta bersama Universitas Gadjah Mada (UGM). Sesar Mataram disebut merupakan sesar baru yang ditemukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Dalam waktu dekat, BMKG bekerjasama dengan UGM dalam hal ini FMiPA, Fisika, dan Geofisika UGM bersama-sama dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) melakukan penelitian di daerah yang diduga (Sesar Mataram) dari hasil penelitian terdahulu," kata Staf Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, Ayu K. Ekarsti seperti dilansir Antara.

 

Dalam penelitian ini, BMKG Akan memantau kondisi di bawah permukaan tanah yang disebutkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilintasi Sesar Mataram.

 

Sebelumnya, keberadaan Sesar Mataram terungkap dalam pemaparan workshop nasional "Perkembangan Terkini Pemutakhiran Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia" yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta, Desember lalu.

 

Dalam pemaparan tersebut, Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Danny Hilman Natawidjaja mengungkapkan, banyak sesar aktif baru yang ditemukan.

 

"Banyak Sesar Aktif baru yang telah ditemukan selama berjalannya studi tersebut dari hanya sekitar 70an sesar aktif di tahun 2010 hingga 250an lebih di tahun 2017 dan sampai sekarang jumlahnya terus bertambah," ujar Danny seperti dilansir situs resmi BRIN.

 

Salah satu sesar baru yang ada adalah Sesar Mataram. Hal itu terungkap dalam studi geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi.

 

"Di sini dipetakan Sesar aktif baru yaitu Sesar Mataram. Studi yg dilakukan antara lain studi survey geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi disini terlihat Sesar Mataram ini berasosiasi dengan opset stream tp belum ada studi yang lebih detail," tambah Danny.

 

Menyikapi temuan ini, Ayu mengatakan BMKG akan menggunakan kajian ilmu geofisika dengan seismograf sebagai alat ukurnya. Itu dilakukan untuk melihat profil bawah permukaan tanah.

 

"Nantinya akan dianalisis oleh teman-teman untuk melihat bagaimana profil bawah permukaannya. Saat ini sedang proses penggodokan lokasi titik ukur," ujarnya.

 

Namun demikian, Ayu mengungkapkan, BMKG belum pernah menemukan adanya aktivitas kegempaan di lokasi sesar yang dimaksud Danny.

 

Padahal, Ayu mengungkapkan, keberadaan sesar aktif dapat diidentifikasi manakala daerah yang diduga dilintasi pernah terjadi gempa.

 

"Kalau dari kacamata BMKG, kami belum menemukan adanya kegempaan di lokasi tersebut, mungkin nanti dengan pendekatan lain atau dengan kacamata geodesi atau pengukuran geofisika bisa lebih memperkuat apakah hasil temuan itu memang benar atau tidak," katanya.[SB]

×