Kinerja buruk
sejumlah perusahaan pelat merah menguatkan cap negatif yang dialamatkan kepada
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Meski sempat
menggembar-gemborkan aksi bersih-bersih di internal, Erick nyatanya belum mampu
membawa BUMN sebagai jangkar perekonomian nasional.
Yang ada malah
sebaliknya, pemerintah pusat masih sibuk berupaya menolong sejumlah BUMN yang
terus merugi, bahkan dililit gunungan utang.
Kasus Waskita
Karya, salah satu BUMN Karya yang sebagian sahamnya sudah dimiliki masyarakat
makin memperburuk citra Erick.
Tercatat,
kerugian Waskita Karya membengkak, mencapai 776 persen, menjadi Rp2,07 triliun
di Semester I tahun 2023 ini. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kerugian
yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan Rp2,07 triliun pada paruh pertama
2023.
Keterpurukan
ini tidak lantas memicu Presiden Joko Widodo merombak komando Kementerian BUMN
dari Erick Thohir.
Sebaliknya,
pada perombakan Kabinet Indonesia Maju 17 Juli 2023 lalu, Jokowi justru
memperkuat Kementerian BUMN dengan mengangkat Rosan Roeslani sebagai Wakil
Menteri BUMN.
Rosan Roeslani,
mantan ketum Kadin dan Dubes di AS, memperkuat bantuan untuk Erick Thohir yang
sebelumnya sudah punya 2 wakil. Rosan Roeslani berjibaku membantu Erick Thohir
bersama Kartika Wirjoatmodjo, yang sudah menjadi Wakil Menteri BUMN sejak 25
Oktober 2019.
Rosan Roeslani
sendiri menggantikan Pahala Mansury yang bergeser ke posisi Wakil Menteri Luar
Negeri.
Penguatan
Kementerian BUMN tersebut sekaligus mematahkan isu reshuffle yang disinyalir
menyasar 5 kementerian, termasuk Erick Thohir. Kala itu, Erick dikabarkan akan
digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin, yang saat ini menjabat Menteri Kesehatan.
Mengapa Erick
Thohir cenderung begitu kuat? Dari pengamatan sejumlah analis politik, itu
karena Erick Thohir pandai 'mencari muka' pada Jokowi.
Analis politik
Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, bahkan menyebut adanya 'bayangan'
Erick Thohir di balik pengambilan keputusan dalam reshuffle terakhir yang
dilakukan Jokowi pada 17 Juli lalu itu.
Ia menyinggung
tiga nama. Pertama, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury yang digeser ke posisi
Wamenlu. Kedua, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani,
ditarik untuk menjadi Wakil Menteng BUMN. Ketiga, terkait rumor penempatan
mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama sebagai Dubes RI
untuk AS.
"Ketiganya
dikenal dekat dengan Erick Thohir," kata Umam belum lama ini kepada media.
Dia tak menutup
kemungkinan, pengambilan keputusan reshuffle ini berasal dari saran dan
pertimbangan Erick kepada Jokowi untuk menempatkan orang-orang dekatnya di
simpul-simpul kekuasaan.
Ini bisa
menyukseskan agenda kepentingan politiknya di 2024 mendatang, mulai dari
rekonsolidasi logistik hingga penggalangan dukungan lingkungan internasional
strategis.
Sejauh ini,
keberadaan Kartika dan Rosan sebagai dua wakil Erick Thohir di Kementerian
BUMN, tidak membawa perubahan berarti. Sejumlah perusahaan pelat merah yang
dibawahinya terus mengarah pada kehancuran.[SB]