Israel disebut menggunakan bom fosfor putih untuk lakukan penyerangan di Lebanon.
Dan rupanya bom fosfor putih tersebut, merupakan buatan Amerika Serikat (AS).
Penyerangan yang dilakukan Israel ke Lebanon tersebut terjadi pada Oktober 2023 lalu, tepatnya di Lebanon Selatan.
Akibatnya penyerangan itu melukai sedikitnya sembilan warga sipil dan membakar setidaknya empat rumah, menurut analisis Washington Post terhadap pecahan peluru yang ditemukan di desa Dheira.
Seorang jurnalis yang bekerja untuk surat kabar tersebut, menemukan sisa-sisa tiga peluru artileri 155 mm yang ditembakkan ke desa kecil, yang terletak di dekat perbatasan dengan Israel, mengutip Al Jazeera.
Kode produksi yang ditemukan pada peluru tersebut cocok dengan nomenklatur yang digunakan oleh militer AS untuk mengkategorikan amunisi yang diproduksi di dalam negeri.
Dan yang menunjukkan bahwa amunisi tersebut dibuat oleh depot amunisi di Louisiana dan Arkansas pada tahun 1989 dan 1992, kata laporan itu.
"Warna hijau muda dan tanda lainnya seperti WP yang tercetak di salah satu cangkang konsisten dengan bulatan fosfor putih," menurut pakar senjata yang dikutip dalam publikasi tersebut.
Sementara diberitakan sebelumnya, pada bulan Oktober, tak lama setelah serangan di Lebanon tersebut, investigasi Human Rights Watch mengatakan rekaman terverifikasi yang diambil di Lebanon dan Gaza menunjukkan penggunaan fosfor putih yang ditembakkan artileri berulang kali di pelabuhan Kota Gaza dan dua lokasi pedesaan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Tentara Israel Kembali Tewas
![]() |
Tentara Israel berkumpul di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 5 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. |