Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengenal Satelit Merah Putih 2 yang Sukses Diluncurkan ke Luar Angkasa

Februari 21, 2024 Last Updated 2024-02-21T07:06:49Z


Satelit Merah Putih 2 atau High Troughput Satellite (HTS) Merah Putih 2 sukses diluncurkan pada Rabu (21/2/2024) pukul 03.11 WIB.


Satelit Merah Putih 2 meluncur dari Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket perusahaan SpaceX milik Elon Musk.


Ini merupakan satelit komunikasi yang beroperasi di Indonesia milik Telkomsat, anak perusahaan PT Telkom Indonesia.


Telkom meluncurkan Satelit Merah Putih 2 sebagai penyalur akses internet di seluruh Indonesia.


Peluncuran Satelit Merah Putih 2


Satelit Merah Putih 2 dikenal juga sebagai satelit Telkomsat HTS 113BT.


Dikutip dari situs Space.com, satelit milik Telkom ini dilakukan pada Selasa (20/2/2024) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2/2024) pukul 03.11 WIB.

Diluncurkan dalam kondisi berangin, roket Falcon 9 mampu lepas landas dalam waktu peluncuran dua jam.


Usai diluncurkan, Satelit Merah Putih 2 akan mengorbit di luar angkasa menempati orbit 113 derajat Bujur Timur dalam waktu 34,5 menit kemudian.


Peluncuran ini merupakan misi ke-16 bagi SpaceX pada tahun 2024. Sementara peluncuran ini juga menjadi misi ke-300 yang berhasil dilakukan perusahaan tersebut sejak berdiri pada 2010.


Pada 2018, Telkomsat juga pernah bekerja sama dengan SpaceX untuk meluncurkan Satelit Merah Putih yang pertama.


Kemampuan Satelit Merah Putih 2


Satelit Merah Putih 2 dioperasikan oleh Telkomsat, anak perusahaan PT Telkom Indonesia.


Diberitakan Space Flight Now, satelit ini dibangun oleh perusahaan Thales Alenia Space berdasarkan platform Spacebus 4000B2.


Dengan berat sekitar 3.000 kg, Satelit Merah Putih 2 akan beroperasi selama 15 tahun.


Thales Alenia Space memastikan, Satelit Merah Putih 2 menyediakan kapasitas jaringan internet lebih dari 32 Gbps di seluruh Indonesia, sehingga dapat memberikan akses internet yang merata.


Telkomsat bekerja sama dengan Thales Alenia Space membangun satelit tersebut pada 2021, dengan biaya mencapai Rp 3,8 triliun.


Dikutip dari Telecom Review Asia, satelit ini menggunakan sistem High Throughput Satelit (HTS) sehingga mampu mengirim dan menerima data dengan kecepatan dan kapasitas sangat tinggi. Satelit ini juga memiliki teknologi yang memaksimalkan efisiensi transmisi data.


Teknologi tersebut memungkinkan satelit mendukung berbagai layanan komunikasi dan memenuhi permintaan konektivitas berkecepatan tinggi, terutama di wilayah dengan infrastruktur terbatas.


Dilansir dari Kontan, Satelit Merah Putih 2 membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band yang akan mencakup seluruh wilayah Indonesia.

×