Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Rupiah Diramal Melemah, Rilis Data Inflasi AS Dorong Penguatan Dolar

Maret 13, 2024 Last Updated 2024-03-13T07:39:37Z


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat 0,12% ke level 15.571 pada perdagangan Rabu (13/3). Kendati demikian, para pengamat memperkirakan rupiah akan bergerak melemah.


Analis pasar uang Lukman Leong, menilai rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah data inflasi yang lebih kuat dari perkiraan. Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang 15.550 hingga 15.650.


Melansir Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4% pada Februari setelah naik 0,3% pada bulan Januari. “Dari sisi dalam negeri, investor menantikan data survey kepercayaan konsumen Indonesia,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (13/3).


Sementara pengamat pasar uang, Ariston Tjendra pun menilai rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini setelah data inflasi konsumen AS bulan Februari yang dirilis semalam menunjukan kenaikan melebihi ekspektasi pasar.


“Data CPI AS yang masih menaik di 3,2% yoy ini bisa memicu ekspektasi bahwa the Fed akan menahan diri lebih lama untuk memangkas suku bunga acuannya tahun ini dan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” ujar Ariston.


Ekspektasi pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS menurut Ariston bisa berubah seiring dengan rilis data ekonomi AS terbaru. Hari ini peluang pelemahan rupiah ke arah 15.630, dengan potensi support di sekitar 15.580.


“Bila rilis data mengindikasikan inflasi AS sulit turun, ekspektasi pemangkasan berkurang, dolar AS menguat dan sebaliknya,” ujarnya.


Sejumlah mata uang Asia pun menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, ringgit Malaysia melemah 0,10%, yuan Cina melemah 0,07%, rupee India melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,16%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%.

×