Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?

April 14, 2024 Last Updated 2024-04-14T10:57:49Z


Kekuatan militer Iran yang terdiri dari ratusan pesawat nirawak (drone) hingga roket menyerang wilayah Israel pada Sabtu (13/4/2024) waktu setempat.


Serangan Iran ke Israel tersebut merupakan pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada awal bulan ini.


Imbas serangan Iran ke Israel, sirene peringatan serangan udara berbunyi di Yerusalem dan terdengar di Israel utara dan selatan, terutama di wilayah Negev, di wilayah Shomron dan di wilayah Laut Mati.


Rudal Iran mendarat di Israel


Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran menembakkan sekitar 200 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik.


"Beberapa rudal mendarat di Israel," kata dia, dilansir dari AP News.


Hagari juga melaporkan, sebuah rudal menghantam pangkalan militer di Israel dan menyebabkan kerusakan ringan.


Kendati demikian, ia mengklaim bahwa sebagian besar drone dan rudal yang ditembakkan Iran berhasil dicegat di luar perbatasan Israel.


Dibandingkan keduanya, kekuatan militer mana yang lebih kuat? Iran atau Israel?


Perbandingan kekuatan militer Iran vs Israel


Berdasarkan laporan Global Firepower, kekuatan militer Iran lebih unggul dibandingkan dengan Israel.


Dari 145 negara, angkatan bersenjata Iran menempati peringkat ke-14 sebagai militer terkuat di dunia.


Sementara Israel berada di peringkat ke-17, tiga peringkat setelah Iran.


Kekuatan militer Iran didominasi oleh sumber daya manusia, kekuatan darat, kekuatan angkatan laut, sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan logistik.


Sementara kekuatan militer Israel unggul dalam hal kekuatan udara dan geografi.


Melihat kekuatan militer Iran


Dikutip dari The New York Times, angkatan bersenjata Iran adalah salah satu yang terbesar di Timur Tengah. Berikut gambaran kekuatan militer Iran:


1. Personel militer Iran


Angkatan militer Iran memiliki setidaknya ada 580.000 personel aktif dan 200.000 personel cadangan terlatih di angkatan bersenjata tradisional dan Korps Garda Revolusi Islam.


Pemimpin pasukan yaitu panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran adalah Ayatollah Ali Khamenei. Ia menjadi kunci terakhir untuk semua keputusan besar.


Baik angkatan bersenjata maupun Garda masing-masing memiliki pasukan darat, udara, dan laut yang terpisah dan aktif.


Garda juga mengoperasikan Pasukan Quds, sebuah unit elit yang bertugas mempersenjatai, melatih, dan mendukung jaringan milisi proksi di seluruh Timur Tengah yang dikenal sebagai "poros perlawanan".


2. Persenjataan Iran


Meski mendapat sanksi internasional dan diputus akses persenjataan berteknologi tinggi dan peralatan militernya, Iran mengalami peningkatan kekuatan militer yang luar biasa.


Peningkatan kekuatan militer Iran tak luput dari peran para ahli dan insinyur militer setempat yang telah membuat terobosan luar biasa dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir sehingga berkontribusi terhadap swasembada angkatan bersenjata.


Iran telah mengembangkan industri militer yang berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir.


Iran memiliki salah satu gudang rudal balistik dan pesawat tak berawak terbesar di Timur Tengah.


Rudal balistik Iran berupa rudal jelajah dan rudal anti-kapal, serta rudal balistik dengan jarak tempuh hingga 2.000 kilometer, atau lebih dari 1.200 mil.


Rudal-rudal ini memiliki kapasitas dan jangkauan untuk mencapai target apa pun di Timur Tengah, termasuk Israel.


Dalam beberapa tahun terakhir, Teheran telah mengumpulkan sejumlah besar inventaris drone dengan jangkauan sekitar 1.200 hingga 1.550 mil dan mampu terbang rendah untuk menghindari radar.


Drone Iran juga digunakan oleh Rusia di Ukraina dan muncul dalam konflik di Sudan.


Pangkalan dan fasilitas penyimpanan negara ini tersebar luas, terkubur jauh di bawah tanah dan dibentengi dengan pertahanan udara sehingga sulit untuk dihancurkan dengan serangan udara, kata para ahli.


3. Produksi senjata Iran


Sejak 1980, hanya sedikit negara yang bersedia menjual senjata ke Iran.


Namun, ketika Ayatollah Khamenei menjadi pemimpin tertinggi Iran pada 1989, ia menugaskan Garda untuk mengembangkan industri senjata dalam negeri dan menggelontorkan sumber daya ke dalam upaya tersebut.


Dia ingin memastikan bahwa Iran tidak akan pernah lagi bergantung pada kekuatan asing untuk kebutuhan pertahanannya.


Saat ini, Iran memproduksi sejumlah besar rudal dan drone di dalam negeri dan telah memprioritaskan produksi pertahanan tersebut.


Iran dilaporkan telah menjadi pemasok senjata untuk negara-negara di Asia, Eropa, dan Afrika.


Negara ini juga mengimpor kapal selam kecil dari Korea Utara sembari memperluas dan memodernisasi armada yang diproduksi di dalam negeri.


Kekuatan militer Israel


Menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) Inggris, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berjumlah 169.500 orang. Sebanyak 126.000 di antaranya adalah tentara.


Selain itu, IDF memiliki 400.000 tentara cadangan, di mana 360.000 di antaranya telah dimobilisasi sejak serangan Hamas.


Israel memiliki beberapa pertahanan berteknologi paling canggih di dunia, termasuk sistem anti-rudal "Iron Dome".


Dikutip dari AFP, IISS mengatakan, Israel memiliki sekitar 1.300 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 345 jet tempur dan persenjataan artileri, drone, serta kapal selam canggih.


Meskipun bukan negara yang mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir, Israel memiliki simpanan senjata nuklir.


Asosiasi Pengendalian Senjata menempatkan jumlah hulu ledak yang dimiliki Israel di angka 90.


Sekutu AS


Kantor berita AFP melaporkan, Amerika Serikat saat ini menyediakan 3,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 59,7 triliun) per tahun untuk Israel dalam bentuk bantuan militer di bawah perjanjian 10 tahun yang berlaku hingga 2028.


AS juga telah mengirimkan amunisi yang lebih banyak kepada Israel dan mengerahkan dua kapal induk ke Mediterania timur, yakni USS Gerald Ford, kapal perang terbesar di dunia, dan USS Eisenhower.


Tujuan pengerahan kapal induk itu untuk menghalangi tidak hanya Hamas tapi juga sekutunya di Iran dan Hezbollah.


Firma analisis pertahanan Inggris Janes mengatakan, kapal induk AS melakukan perjalanan dengan kapal-kapal yang lebih kecil, yang menawarkan banyak kemampuan termasuk perlindungan rudal balistik, komando dan kontrol, bantuan kemanusiaan, evakuasi, dan bantuan bencana.


Kapal-kapal lebih kecil yang dimaksud, antara lain berupa kapal perusak, kapal penjelajah, kapal selam, dan kapal pendukung.


"Kapal induk lain menambah proyeksi kekuatan 95.000 ton lagi ke titik yang dibuat Amerika Serikat," kata pakar Janes, Nick Brown.


Sistem pertahanan udara Israel


Sistem pertahanan Israel dilengkapi dengan sistem berteknologi canggih, seperti roket, rudal, dan drone.


Berikut sistem pertahanan militer Israel:


1. The Arrow


The Arrow adalah sistem rudal anti-balistik yang dirancang Israel bersama dengan Amerika Serikat untuk mencegat rudal jarak jauh, termasuk jenis rudal balistik yang diluncurkan Iran diluncurkan pada Sabtu (13/42024).


Arrow beroperasi di luar atmosfer dan telah digunakan dalam perang saat ini untuk mencegat rudal jarak jauh yang diluncurkan oleh militan Houthi di Yaman


2. David’s Sling


David’s Sling adalah sistem pertahanan untuk mencegat rudal jarak menengah. Senjata ini juga dimiliki Hizbullah di Lebanon.


3. Patriot


Patriot adalah sistem pertahanan rudal tertua milik Israel yang juga dibuat oleh Amerika.


Sistem ini digunakan selama Perang Teluk Pertama pada 1991 untuk mencegat rudal Scud yang ditembakkan oleh pemimpin Irak saat itu, Saddam Hussein.


Saat ini, patriot digunakan untuk menembak jatuh pesawat, termasuk drone.


4. Iron Dome


Iron Dome dikembangkan oleh Israel dengan dukungan AS yang berspesialisasi dalam menembak jatuh roket jarak pendek.


Senjata ini telah mencegat ribuan roket sejak diaktifkan awal dekade lalu, termasuk ribuan intersepsi selama perang melawan Hamas dan Hizbullah saat ini.


5. Iron Beam


Israel tengah mengembangkan sistem baru untuk mencegat ancaman yang masuk dengan teknologi laser yang disebut Iron Beam.


Iron Beam disebut akan membawa perubahan besar karena pengoperasiannya jauh lebih murah dibandingkan sistem yang sudah ada.


Namun saat ini senjata ini belum dapat dioperasikan.

×