Menjelang 30 September, mulai muncul mitos yang telah lama beredar, yakni kenapa 30 September jam 3 malam tidak boleh buka pintu, terutama jika mendengar suara pintu diketuk.
Tahun 2023 lalu, warganet pernah dibuat geger oleh beberapa unggahan di media sosial terutama di platform TikTok yang menarasikan adanya larangan membuka pintu saat malam 30 September.
Larangan itu disebut-sebut berkaitan dengan fenomena yang mengerikan di samping malam tersebut menjadi pengingat terhadap sebuah tragedi kelam di masa lampau.
Salah satu pengguna TikTok yang mempopulerkan narasi tersebut yakni @zpsxyar. Akun tersebut menarasikan bahwa pada tanggal 30 September tepatnya pada jam 3 pagi jangan membuka pintu kendati ada suara yang mengetuknya.
“Pada tanggal 30 September, tepatnya pada jam 3 pagi jangan buka pintu meskipun ada yang mengetuknya,” tulis akun tersebut.
Kendati demikian, akun TikTok ini tidak membeberkan alasan mengapa memberikan narasi agar masyarakat jangan membuka pintu saat malam 30 September.
Beranjak dari unggahan tersebut, lantas ada apa di tanggal 30 September jam 3 pagi, sampai munculnya narasi larangan membuka pintu saat dini hari?
Apa Arti dari Tanggal 30 September?
30 September jam 3 malam ada apa? 30 September di Indonesia memiliki arti yang sangat penting karena berkaitan dengan Gerakan 30 September 1965 (disingkat G30S).
Pada tanggal tersebut, terjadi upaya kudeta pemerintahan Presiden Soekarno yang dilakukan oleh sekelompok anggota militer yang disebut sebagai Gerakan 30 September.
Pada malam 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, enam jenderal tinggi Angkatan Darat, serta beberapa perwira lainnya, diculik dan dibunuh oleh anggota gerakan ini.
Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa Pemberontakan G30S. Jasad para jenderal kemudian ditemukan di sebuah sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta.
Mitos dan Fakta Kenapa Kita Tidak Boleh Buka Pintu Jam 3 malam saat 30 September
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, diketahui ternyata larangan membuka pintu saat 30 September dini hari itu hanya sebatas mitos belaka karena tidak alasan kuat yang menyertai larangan tersebut.
Kendati hanya sebatas mitos, masih ada yang percaya bahwa pada malam tersebut memang menyimpan misteri hingga adanya sebuah larangan agar terhindar dari malapetaka.
Menurut sejarawan Asep Kambali dalam sebuah pernyataan, larangan itu tidak lain hanya mitos yang tersebar di media sosial.
Asep menilai masyarakat dapat berasumsi demikian karena mengaitkan tragedi kelam di masa lampau yang terjadi di malam tersebut.
Tragedi itu berkaitan dengan penculikan dan pengeksekusian 7 petinggi TNI AD yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September malam hingga sekitar pukul 3 dini hari 1 Oktober 1965. Tragedi ini menjadi peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia pasca-kemerdekaan.
Selain itu, larangan maupun imbauan jangan membuka pintu saat jam 3 malam 30 September itu disebut juga dikaitkan dengan sebuah cuplikan dokumenter yang menampilkan momen pembantaian sejumlah perwira tinggi yang dilakukan PKI.
Dalam film dokumenter sejarah itu, digambarkan bahwa PKI melangsungkan penculikan saat malam hari di tanggal 30 September 1965. Dalam dokumenter itu juga terdapat narasi yang menyatakan jangan membuka pintu kendati ada yang mengetuknya.
Pernyataan itu disebut-sebut berlandaskan sejarah saat PKI akan mengeksekusi para perwira tinggi dengan cara menculiknya terlebih dahulu ketika malam hingga dini hari.
Sehingga kemudian, larangan membuka pintu, khususnya jam 3 malam tanggal 30 September yang beredar sekarang bisa dikatakan sebagai mitos. Namun masyarakat tidak menampik juga bahwa terdapat fakta di malam tersebut, yakni malam pembantaian sejumlah perwira tinggi oleh PKI.