China kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Namun, menurut pakar pernapasan ternama, Prof. Zhong Nanshan, gelombang infeksi kali ini telah mencapai puncaknya dan diperkirakan akan mulai menurun pada bulan Juni.
Dalam sambutannya di Pekan Sains dan Teknologi Guangzhou, akhir pekan lalu (25/5/2025), Zhong mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, terutama kelompok lansia.
Ia menekankan pentingnya mencari pengobatan dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul.
Zhong juga menyebut, gejala pada gelombang kali ini menyerupai influenza, namun dengan rasa sakit tenggorokan yang lebih jelas.
Zhong yang disamakan dengan Anthony Fauci dari AS itu mengungkapkan, dari Maret hingga Mei, angka infeksi terus meningkat, tak hanya di China, tetapi juga di Hong Kong, Singapura, Inggris, Prancis, Brasil, dan Norwegia.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok menunjukkan bahwa pada periode 31 Maret hingga 4 Mei, jumlah tes positif dari pasien rawat jalan dan pasien dengan gejala berat naik dari 7,5 persen menjadi 16,2 persen.
Meski begitu, laporan CDC yang dirilis 8 Mei menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan penyakit infeksi saluran pernapasan akut masih tergolong rendah. Tren peningkatan kasus lebih terasa di bulan April.
Kasus Tembus 168.507
Dikutip dari South China Morning Post, sepanjang April 2025, terdapat 168.507 kasus Covid-19 yang tercatat secara nasional. Dari sekitar lima persen sampel yang dianalisis, semuanya merupakan varian Omicron, dengan subvarian XDV mendominasi.
Tidak ditemukan patogen baru ataupun penyakit menular jenis baru dalam lonjakan kali ini.
Wilayah selatan Tiongkok mencatatkan jumlah kasus positif yang lebih tinggi dibanding wilayah utara.
Peningkatan kasus juga terdeteksi melalui pemeriksaan limbah dan hasil uji klinik di beberapa rumah sakit.
Meskipun risiko terjadinya lonjakan besar dinilai rendah, para ahli tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kewaspadaan.
Peneliti CDC, An Zhijie, menyarankan agar masyarakat tetap menjaga kebersihan tangan, melengkapi vaksinasi, serta memeriksakan diri jika mengalami gejala.
Sementara itu, Zhong menambahkan bahwa kelompok berisiko tinggi, seperti warga berusia di atas 65 tahun atau yang memiliki penyakit penyerta, sebaiknya mengenakan masker dan menghindari ruang tertutup yang padat.
Ia juga menyoroti kurangnya data terkait keamanan obat-obatan untuk anak di bawah lima tahun, sehingga perawatan lebih intensif diperlukan bagi kelompok ini.
Sementara itu, laporan terbaru dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menunjukkan bahwa dalam empat minggu terakhir, proporsi sampel saluran pernapasan yang terkonfirmasi positif meningkat dari 6,2 persen menjadi 13,7 persen.
Tes limbah dan pemeriksaan di klinik menunjukkan tren yang serupa. Namun, para ahli menyatakan bahwa dampak varian yang kini beredar terhadap komunitas tidak seberat gelombang sebelumnya.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa varian XDV lebih mematikan atau menyebabkan gejala yang lebih berat.