Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jet Tempur Pakistan Buatan China Jatuhkan Jet Rafale India

Mei 10, 2025 Last Updated 2025-05-10T09:00:31Z


Sebuah jet tempur Pakistan yang diproduksi di China berhasil menembak jatuh setidaknya dua pesawat tempur India pada Rabu (7/5/2025), menurut dua pejabat AS yang memberikan keterangan kepada Reuters.


Kejadian ini menandai tonggak penting dalam performa jet tempur canggih buatan dari China, dalam perang India-Pakistan.


Peristiwa tersebut menarik perhatian di Washington, di mana pengamat militer tengah mengamati ketat kinerja jet tempur China dalam konfrontasi dengan pesawat tempur Barat, sebagai bahan pertimbangan terhadap potensi konflik di Taiwan maupun Indo-Pasifik yang lebih luas.


Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, menyatakan, ada keyakinan kuat bahwa Pakistan menggunakan jet tempur J-10 buatan China untuk menembakkan rudal udara-ke-udara yang menjatuhkan sedikitnya dua pesawat tempur India.


Pejabat lain menyebutkan bahwa salah satu pesawat India yang jatuh adalah jet tempur Rafale, buatan Perancis.


Kedua pejabat tersebut menegaskan, pesawat F-16 Pakistan, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, tidak terlibat dalam serangan tersebut.


Sementara itu, pemerintah India belum mengakui kehilangan pesawat dan justru mengeklaim telah melakukan serangan yang berhasil terhadap infrastruktur kelompok bersenjata di wilayah Pakistan.


Seruan untuk menahan diri datang dari berbagai negara, termasuk AS, Rusia, dan China, yang menyarankan agar tetap menjaga ketenangan di kawasan yang dianggap sebagai salah satu titik nyala nuklir paling berisiko dan padat penduduk di dunia.


Perusahaan pembuat Rafale, Dassault Aviation, dan konsorsium MBDA, yang memproduksi rudal Meteor, belum memberikan komentar terkait kejadian tersebut saat dihubungi.


Meskipun Reuters melaporkan bahwa tiga pesawat India jatuh, mengutip pejabat pemerintah India, konfirmasi pertama dari pihak Barat mengungkapkan jet tempur buatan China yang digunakan oleh Pakistan telah terlibat dalam penembakan tersebut.


Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengonfirmasi pada Kamis bahwa J-10 digunakan untuk menjatuhkan tiga pesawat Rafale India yang baru saja diakuisisi.


Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima pesawat India dalam pertempuran udara-ke-udara.


Baik jet Rafale maupun J-10 yang digunakan oleh Pakistan merupakan pesawat tempur generasi 4,5, yang menempatkan keduanya di garis depan teknologi pesawat tempur modern.


Analis Barat dan sumber industri pertahanan memperkirakan bahwa penggunaan senjata canggih dalam konflik ini akan menjadi bahan pembelajaran yang mendalam, meski mereka juga menekankan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti mengenai taktik atau efektivitas peralatan yang digunakan.


"Komunitas militer udara dari China, AS, dan negara-negara Eropa akan sangat tertarik untuk menggali informasi tentang taktik, teknik, prosedur, dan peralatan yang digunakan dalam pertempuran ini, serta apa yang berhasil dan apa yang tidak," kata Douglas Barrie, peneliti senior bidang kedirgantaraan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis.


Namun, ia menambahkan, banyak detail penting, seperti apakah rudal Meteor digunakan dan bagaimana mereka diterapkan, masih belum jelas.


"Saat ini, sangat sulit untuk menarik kesimpulan. Kami masih sangat sedikit mengetahui tentang peristiwa ini," ujar sumber industri pertahanan Barat.


India dan Pakistan, yang memiliki persenjataan nuklir, telah terlibat dalam tiga perang besar, serta sejumlah konflik kecil lainnya.


Pada Kamis malam, ledakan terdengar di kota Jammu, wilayah Kashmir India, yang diduga sebagai serangan pesawat tak berawak Pakistan.


Di sisi lain, Pakistan mengeklaim telah menembak jatuh 25 pesawat tak berawak India dalam semalam.


Sementara India melaporkan, pertahanan udaranya berhasil menggagalkan serangan pesawat tak berawak dan rudal Pakistan yang ditujukan ke target militer.

×