Mimpi Timnas Indonesia untuk masuk jalur lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 belum sepenuhnya berakhir, apalagi Australia kembali kehilangan pemain kunci yang sangat berpengalaman.
Jackson Irvine tidak bisa membela Timnas Australia untuk dua sisa putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang dan Arab Saudi pada Juni mendatang.
Gelandang berusia 32 tahun itu adalah pemain andalan Socceroos, jenderal lapangan yang tak tergantikan.
Dia akan absen setidaknya selama tiga bulan setelah menjalani operasi minggu ini atas cedera kaki yang dideritanya di Jerman bersama klub Bundesliga-nya, St Pauli.
Ketika Australia menghantam Timnas Indonesia 5-1 di Sydney pada Maret lalu, dialah inspiratornya sekaligus menyumbangkan dua gol.
Pelatih Socceroos Tony Popovic sangat sedih dan harus menemukan solusi kehilangan gelandang berpengaruh itu.
Di skuad Australia saat ini, Jackson Irvine menjadi top scorer dengan 14 gol dan pemain ketiga dengan cap terbanyak, yakni 78, setelah kiper Mathew Ryan (98) dan bek Aziz Behich (79).
"Ini tentu merupakan pukulan sangat telak, tetapi kami menemukan solusinya," kata Popovic.
"Dia bermain sangat baik untuk kami dan St Pauli," imbuhnya.
Popovic berdoa agar proses penyembuhan Irvine berjalan lancar dan bisa segera kembali untuk sebagian pramusim depan.
Pelatih berusia 51 tahun itu mengaku sedang mengamati beberapa pemain Liga Australia (A-League), termasuk di luar negeri untuk mencari pengganti Jackson Irvine.
"Kami mengawasi pemain A-League yang bermain, tetapi saat ini kami memiliki banyak gelandang yang bermain di luar negeri, mendapatkan menit bermain reguler, jadi kami memantau semuanya."
"Ada peluang bagi seseorang untuk masuk skuad Australia," ungkapnya.
Pemain-pemain tersebut termasuk Max Balard (NAC Breda, Belanda) dan Nectarios Triantis (Hibernian, Skotlandia), yang telah menjadi bagian dari kamp Socceroos di bawah Popovic, tetapi masih belum pernah bermain.
"Kami telah memasukkan Max, sekarang kami juga memasukkan Triantis, jadi kami telah melihat mereka di kamp. Mereka telah kembali (ke klub) dan terus bermain dengan baik, jadi mereka adalah pilihan, tetapi selalu ada pemain lain," kata Popovic.
Mengenai pemain lain itu, Popovic mencontohkan gelandang Melbourne Victory Ryan Teague yang tampil menonjol pada debutnya dalam kemenangan tandang Australia 2-0 di China pada Maret lalu, meski merupakan pilihan yang tidak terduga.
"Dia memiliki temperamen yang sangat tenang, tak terpengaruh oleh apa pun. Dia langsung menonjol dan percaya diri untuk menguasai bola, yang sangat membantu kami untuk benar-benar membungkam penonton di babak pertama."
"Dia menguasai bola dan mengendalikan tempo memainkan peran besar dalam penampilan dan hasil."
Untuk membantu penilaian lebih lanjut calon pengganti Irvine serta pemain yang bersaing untuk posisi lain dalam skuad untuk laga melawan Jepang (5 Juni, Perth) dan Arab Saudi (11 Juni, Jeddah), Popovic dan staf pelatihnya akan mengadakan pemusatan latihan pada akhir Mei di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Tony Popovic berharap bek muda berbakat Alessandro Circati menjadi bagian dari kamp tersebut.
Pemain berusia 21 tahun itu belum bermain sejak ligamen anterior cruciatum di lututnya robek pada September tahun lalu.
Dia kini telah pulih cukup untuk menjadi pemain cadangan dalam tiga pertandingan terakhir klub papan atas Liga Italia, Parma.
"(Asisten pelatih Australia) Paul Okon akan mengunjunginya dalam beberapa hari ke depan untuk melihat lebih dekat kondisinya dalam hal latihan dan melihat levelnya," kata Popovic.
"Dia berada di klub yang berada di Serie A, yang baru-baru ini memperoleh beberapa hasil hebat dan tampaknya akan bertahan di liga tersebut, jadi itu penting."
“Anak itu telah menyatakan keinginannya untuk terlibat, yang merupakan hal yang fantastis."
"Dia merasa siap, tetapi kami harus mempertimbangkan semua faktor sebelum memilihnya," tambah Popovic.
Jika Popovic tak bisa menemukan pengganti Jackson Irvine yang sepadan, Timnas Australia akan menghadapi kesulitan ketika menghadapi Jepang pada 5 Juni mendatang.
Sebab, sebelumnya Popovic sudah kehilangan bek tengah Sheffield United Harry Souttar.
Bila imbang, apalagi kalah saat melawan Jepang, dua tim di bawahnya, Arab Saudi dan Indonesia berpotensi menjadi ancaman sangat serius dalam perebutan posisi runner-up Grup C sebagai jalur lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Pada tanggal yang sama, Arab Saudi bertandang ke Bahrain dan Timnas Indonesia menjamu China.
Australia akan menghadapi laga pamungkas di kandang Arab Saudi, sedangkan Indonesia melawat ke Jepang.
Skuad Garuda bisa menjadi runner-up dengan 15 poin jika Australia hanya meraih 1 poin dari dua laga sisanya, kemudian Arab Saudi memetik 4 poin.
Saat ini, Australia berada di posisi kedua dengan 13 poin, disusul Arab Saudi 10 dan Indonesia 9 poin.
SKENARIO TIMNAS INDONESIA MENJADI RUNNER-UP GRUP C KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026
Australia
- Imbang saat menjamu Jepang.
- Kalah di kandang Arab Saudi.
Arab Saudi
- Imbang di kandang Bahrain.
- Menang saat jamu Australia.
Indonesia
- Menang kandang atas China.
- Menang tandang di Jepang.