Para peneliti menduga ada sebuah planet misterius yang bersembunyi di tepi tata surya, begitu jauh dan gelap hingga belum satu pun teleskop berhasil mengintipnya. Inilah Planet 9 yang masih bersifat hipotesis namun terus membuat para ilmuwan penasaran.
Sejak pertama kali diusulkan oleh astronom Mike Brown dari Caltech pada 2016, Planet 9 menjadi teka-teki besar. Mengapa? Karena pergerakan tidak biasa dari sekitar selusin objek trans-Neptunian (benda langit di luar orbit Neptunus) menunjukkan adanya tarikan gravitasi dari sesuatu yang besar dan tidak terlihat.
“Jika benar ada, Planet 9 kemungkinan merupakan raksasa gas atau es, lima hingga sepuluh kali lebih besar dari Bumi,” ujar Andreas Hein, insinyur sistem antariksa dari Universitas Luxembourg.
Planet ini diduga memiliki orbit elips yang sangat memanjang, jauh lebih eksentrik dibanding planet-planet lain, dan rata-rata terletak 400 hingga 550 unit astronomi (AU) dari Matahari — bandingkan dengan Neptunus yang hanya sekitar 30 AU.
Namun, harapan untuk mengungkap misteri ini semakin dekat. Observatorium Vera C. Rubin di Chili akan mulai memetakan langit pada akhir 2025. Banyak astronom meyakini observatorium ini bisa menjadi kunci penemuan Planet 9.
Jika Ditemukan, Kapan Kita Bisa Mengirim Misi?
Jika Planet 9 ditemukan, pertanyaan selanjutnya muncul: kapan kita bisa mengirim wahana ke sana? Menurut Hein, dibutuhkan paling tidak satu dekade untuk merancang, menyetujui, dan meluncurkan misi oleh badan antariksa seperti NASA.
Namun ada peluang proses ini bisa dipercepat. “Jika Planet 9 tampak aneh dalam pengamatan awal, bisa jadi akan ada tekanan untuk mempercepat misi,” kata Manasvi Lingam, astrobiolog dari Florida Institute of Technology. Bahkan, perusahaan swasta seperti SpaceX mungkin bisa meluncurkan misi hanya lima tahun setelah penemuan.
Perjalanan Lintas Dekade
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Planet 9?
Dalam studi teoritis pada 2022 yang dipublikasikan di arXiv, Hein, Lingam, dan astronom paruh waktu Adam Hibberd memperkirakan waktu tempuh antara 45 hingga 75 tahun dengan teknologi saat ini, seperti wahana Voyager.
Ini berdasarkan asumsi bahwa Planet 9 berada di jarak rata-rata 400 AU. Namun, jika jaraknya 550 AU seperti dugaan terbaru, waktu tempuh tidak berubah drastis. “Perkiraan kami bersifat konservatif,” ujar Lingam, “angka tertingginya masih masuk akal.”
Sebagai perbandingan, Voyager 1 — wahana paling jauh dari Bumi saat ini — sudah 46 tahun mengembara dan baru mencapai sekitar 163 AU.
Akselerasi, Gravitasi, dan Harapan
Bagaimana agar bisa lebih cepat? Wahana menuju Planet 9 harus menggunakan teknik gravitational slingshot — memanfaatkan tarikan gravitasi dari planet atau bulan untuk mempercepat perjalanan. Namun, misi ke Planet 9 bisa lebih langsung dan tidak perlu berhenti di planet lain, sehingga bisa melaju lebih cepat.
Mike Brown sendiri pernah memperkirakan bahwa misi bisa tiba dalam 20 tahun, namun Lingam menganggap ini “sulit dicapai dengan teknologi saat ini.”
Solusinya? Teknologi baru seperti light sail — layar raksasa yang didorong oleh cahaya matahari atau laser. Dalam skenario paling optimis, light sail bisa mencapai Planet 9 hanya dalam 7 tahun, namun teknologinya masih perlu waktu dua dekade untuk matang.
“Jika kita menemukan Planet 9 besok, lebih baik kirim wahana dengan teknologi yang ada terlebih dahulu,” saran Lingam. “Nantinya, jika teknologi laser sail sudah siap dan efisien, bisa diluncurkan menyusul.”
Menuju Masa Depan Manusia Antarplanet
Bagaimana dengan manusia? Bisakah kita suatu hari menginjakkan kaki di Planet 9?
Untuk saat ini, jawabannya masih "belum." Tapi dalam jangka panjang, para ilmuwan optimis. “Saya yakin, di masa depan yang jauh, manusia akan bisa mengunjungi Planet 9,” kata Hein, membayangkan masa ketika perjalanan antar bintang bukan lagi fiksi ilmiah.
Planet 9 belum terlihat, tapi kehadirannya telah mendorong batas pengetahuan dan imajinasi manusia. Mungkin saat kita akhirnya menemukannya, kita juga menemukan cara baru untuk menjelajah lebih jauh dari sebelumnya — ke ujung tata surya, dan bahkan ke bintang-bintang di luar sana.