Gula adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Meskipun tubuh kita membutuhkan gula sebagai sumber energi, terlalu banyak mengonsumsi jenis gula tertentu—terutama gula tambahan, bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan ke makanan atau minuman oleh produsen, koki, atau kita sendiri, serta gula yang secara alami ada dalam madu, sirup, dan jus buah.
Ini berbeda dengan gula alami seperti fruktosa dalam buah atau laktosa dalam susu, yang juga mengandung serat, vitamin, dan mineral.
Gula tersembunyi ada di banyak makanan olahan dan minuman manis, sehingga mudah bagi kita untuk terlalu banyak mengonsumsinya.
Jika sampai terus-terusan kebanyakan mengonsumsi gula, maka hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan diabetes.
10 tanda kamu terlalu banyak mengonsumsi gula
Berikut adalah tanda-tanda tak terduga yang bisa menjadi peringatan bahwa kamu perlu mengurangi gula:
1. Jerawat membandel
Bukan hanya satu-dua jerawat kecil, tapi breakout seperti masa pubertas lagi? Gula bisa memicu lonjakan insulin dan hormon, memengaruhi kondisi kulit.
2. Selalu lelah
Bangun tidur tapi masih lelah? Gula bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan fluktuasi energi drastis sepanjang hari.
3. Bau badan aneh
Gula memberi makan bakteri dan ragi di tubuh. Hasilnya? Keringat bisa berbau manis atau asam yang tidak biasa.
4. Mood naik-turun
Emosi kamu ikut naik turun mengikuti lonjakan dan penurunan gula darah. Gampang marah? Bisa jadi ini alasannya.
5. Lidah terasa hambar
Jika buah segar terasa ‘biasa saja’, mungkin kamu sudah terbiasa dengan rasa manis berlebih dan kehilangan kepekaan terhadap rasa alami.
6. Lidah berlapis putih
Perasaan lidah seperti berbulu bisa jadi karena bakteri mulut berkembang pesat berkat konsumsi gula tinggi.
7. Gatal misterius
Kulit sering merasa gatal tanpa sebab yang jelas? Gula berlebih bisa memicu peradangan dalam tubuh.
8. Otak lemot
Lupa menaruh kunci atau sulit berkonsentrasi? Gula berlebih telah dikaitkan dengan peradangan otak dan penurunan fungsi kognitif.
9. Sering kentut atau kembung
Gula bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, menyebabkan gas dan gangguan pencernaan.
10. Ngidam makanan manis
Kalau kamu tiba-tiba “butuh” makan cokelat atau minuman manis tertentu, bisa jadi otakmu sudah kecanduan gula.
Gula memicu pelepasan dopamin, hormon yang membuatmu merasa senang—dan terus ingin lagi.
Solusi mengurangi konsumsi gula
Meskipun menghindari gula tambahan sepenuhnya tidak realistis, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Baca label makanan dengan cermat
Kurangi konsumsi minuman manis
Pilih makanan utuh dan tidak diproses
Fokus pada karbohidrat kompleks dan tinggi serat
Hindari menambahkan gula ke makanan atau minuman
Mengurangi konsumsi gula bukan hanya soal penampilan, tapi tentang kesehatan jangka panjang. Yuk, mulai sadar dan bijak memilih makanan!