Langit subuh pada 11 dan 12 Agustus 2025 akan dihiasi oleh fenomena astronomi langka, yaitu konjungsi Planet Venus dan Jupiter. Dua planet paling terang di tata surya tampak sangat dekat satu sama lain di langit timur, hanya sekitar satu derajat jaraknya jika dilihat dari Bumi.
Apa Itu Konjungsi Planet?
Dilansir dari Britannica, konjungsi dalam astronomi adalah fenomena saat dua benda langit tampak mendekat atau sejajar dari pandangan di Bumi. Konjungsi bisa terjadi antara planet dengan planet, planet dengan Bulan, atau bahkan planet dengan Matahari. Misalnya, bulan berada dalam konjungsi dengan matahari saat fase bulan baru.
Khusus untuk planet, konjungsi terjadi karena semua planet mengorbit matahari dalam bidang yang hampir sama. Karena kecepatan orbitnya berbeda-beda, kadang-kadang dua planet tampak mendekat dan sejajar dari perspektif kita. Momen seperti inilah yang akan terjadi antara Venus dan Jupiter pada 11–12 Agustus 2025, dan bisa disaksikan dengan mata telanjang menjelang matahari terbit.
Waktu dan Arah Pengamatan
Seperti dilansir dari laman NASA, kedua planet ini akan tampak di langit timur sekitar 2–3 jam sebelum matahari terbit. Venus akan terlihat sangat terang, bersinar sekitar 20–30 derajat di atas cakrawala. Di dekatnya, Jupiter akan tampak sedikit lebih redup tetapi tetap mencolok. Mereka mulai mendekat sejak awal bulan, dan mencapai titik terdekatnya pada tanggal 11 dan 12 Agustus.
Setelah itu, keduanya perlahan berpisah. Namun, penampakan tetap menarik hingga tanggal 19 dan 20 Agustus 2025, ketika bulan sabit tipis ikut bergabung dalam formasi langit bersama Venus dan Jupiter. Momen ini bisa jadi peluang indah bagi pecinta fotografi langit.
Apa Bedanya Konjungsi dan Okultasi?
Mengutip dari The Planetary Society, yang perlu diketahui adalah meskipun Venus dan Jupiter tampak sangat dekat di langit, keduanya tetap terpisah ratusan juta kilometer di luar angkasa. Ini berbeda dengan fenomena okultasi, yaitu saat satu benda langit menutupi benda lain dari pandangan kita di Bumi, seperti saat bulan melintasi di depan sebuah planet.
Konjungsi planet tidak melibatkan penutupan, melainkan kesan visual karena posisi mereka yang sejajar dari sudut pandang kita. Oleh karena itu, meski hanya ilusi optik, konjungsi tetap menjadi momen yang mengesankan dan disukai banyak orang.
Planet Lain Juga Bisa Diamati
Selain Venus dan Jupiter, planet-planet lain juga menghiasi langit malam Agustus ini:
Merkurius muncul rendah di ufuk barat pada paruh akhir bulan, namun sulit diamati karena sangat dekat dengan cakrawala.
Mars bisa dilihat setelah matahari terbenam, tampak rendah di langit barat selama sekitar satu jam.
Saturnus terbit sekitar pukul 22.30 di awal bulan dan pukul 20.30 di akhir bulan. Ia tampak terang hingga menjelang fajar, berada tinggi di langit selatan.
Fenomena langit lainnya yang biasanya dinanti pada Agustus adalah hujan meteor Perseid, yang mencapai puncaknya pada malam 12–13 Agustus 2025. Sayangnya, tahun ini pengamatan Perseid akan terganggu oleh cahaya Bulan yang hampir penuh (84 persen), sehingga hanya beberapa meteor terang yang mungkin bisa terlihat menjelang fajar.
Bagi yang memiliki teleskop, bulan ini juga merupakan waktu yang baik untuk mengamati Nebula Dumbbell (M27), salah satu nebula planet termudah untuk diamati. Nebula ini berada di dalam pola bintang Segitiga Musim Panas (Summer Triangle) dan dapat dilihat tinggi di langit malam bagian atas pada paruh pertama malam.