Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jarang Disadari, Berikut 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Kanker

Agustus 25, 2025 Last Updated 2025-08-25T03:45:31Z


Setiap orang ingin hidup sehat, namun tidak semua sadar bahwa ancaman bisa datang dari kebiasaan sehari-hari yang tidak dikontrol.


Tanpa disadari, rutinitas yang dilakukan secara berulang memberi dampak yang buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.


Ada beberapa kebiasaan yang tampak sepele, tetapi secara perlahan memicu pertumbuhan sel tidak normal yang berujung kanker.


Padahal, jika lebih peka, beberapa tanda bahaya dapat dicegah sejak dini hanya dengan mengubah pola hidup sehari-hari.


Agar lebih waspada, berikut lima kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu kanker.


1. Merokok


Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang berpotensi menyebabkan kanker.


Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, merokok dapat memicu kanker karena mengandung 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang bersifat karsinogenik.


Kandungan tersebut berasal dari bahan baku utama untuk membuat rokok, yaitu tembakau.


Salah satu zat berbahaya pemicu kanker yang terdapat dalam rokok adalah tar.


Zat tersebut dikaitkan dengan kanker paru-paru dan emfisema jika mengendap di paru-paru.


Tar juga bisa memicu penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.


2. Menggunakan deterjen dengan kandungan berbahaya


Dilansir dari Best Life, deterjen yang kerap digunakan untuk mencuci pakaian ternyata berisiko memicu kanker.


Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa deterjen mengandung 1,4-dioksan, zat kimia yang berpotensi menyebabkan kanker.


Berdasarkan studi Report on Carcinogens dari hasil eksperimen, hewan yang terpapar 1,4-dioksan memiliki tingkat kanker hati yang lebih tinggi daripada yang tidak terpapar.


Karena alasan itulah, Anda perlu memperhatikan kandungan deterjen sebelum membelinya supaya terhindar dari risiko kanker.


3. Mengonsumsi alkohol


Dilansir dari laman Yale School of Public Health, kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker karena minuman ini mengandung etanol yang dikenal sebagai alkohol gandum atau etil alkohol.


Etanol dibuat selama proses fermentasi karbohidrat dengan ragi.


Studi epidemiologi yang dipublikasikan US Department of Health and Human Services menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dikaitkan dengan peningkatan potensi kanker.


Di sisi lain, alkohol telah diklasifikasikan sebagai karsinogen terutama karena metabolitnya, asetaldehida yang memiliki kemampuan untuk mengikat DNA dan berpotensi menyebabkan mutasi.


4. Mengonsumsi daging olahan


Mengonsumsi daging olahan ternyata berpotensi memicu kanker karena jenis makanan ini bersifat karsinogen atau sesuatu yang menyebabkan kanker.


Yang dimaksud daging olahan adalah daging yang telah diolah untuk mempertahankan rasa dengan cara digarami, diawetkan, atau diasapi.


Makanan tersebut mencakup Ini termasuk hot dog, ham, salami, dan beberapa olahan lainnya.


Studi observasional telah menemukan hubungan antara mengonsumsi daging olahan dan peningkatan risiko kanker, terutama kanker kolorektal.


Sebuah tinjauan besar penelitian menemukan bahwa orang yang makan daging olahan dalam jumlah besar memiliki peningkatan risiko kanker kolorektal sebesar 20-50 persen.


Risiko tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang makan sedikit atau tidak sama sekali mengonsumsi daging olahan.


5. Mengonsumsi makanan yang terlalu matang


Memasak makanan tertentu pada suhu tinggi, seperti memanggang, menggoreng, menumis, memanggang, dan memanggang, dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik (HA) dan produk akhir glikasi lanjut.


Penumpukan berlebih dari senyawa berbahaya tersebut dapat menyebabkan peradangan dan berperan dalam perkembangan kanker dan penyakit lainnya.


Makanan tertentu, seperti makanan hewani yang tinggi lemak dan protein, serta makanan yang sangat diproses, kemungkinan besar menghasilkan senyawa berbahaya ini ketika terkena suhu tinggi.


Makanan ini termasuk daging, terutama daging merah, keju, telur goreng, mentega, margarin, krim keju, mayones, minyak, dan kacang-kacangan.


Untuk meminimalkan risiko kanker, hindari membakar makanan dan pilihlah metode memasak yang lebih lembut, terutama saat memasak daging, seperti mengukus, merebus, atau merebus.

×