×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jatim Terancam Kisruh! Massa Pendukung Khofifah Siap Melawan Aksi Demo 3 September 'Jawa Timur Menggugat'

Agustus 25, 2025 Last Updated 2025-08-25T07:58:27Z


Kondusifitas Jawa Timur (Jatim) tampaknya bakal terganggu. Rencana aksi demo besar-besaran kelompok yang mengatasnamakan "Jawa Timur Menggugat" pada Rabu, 3 September 2025, mendapatkan perlawanan.


Massa pendukung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sudah terang-terangkan menolak aksi 3 September. Unjuk rasa itu sendiri dengan titik fokus di Gedung Negara Grahadi, tempat Khofifah berkantor.


Tokoh Madura Siap Bela Khofifah


Baru-baru ini sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sekelompok orang yang mengaku berasal dari berbagai elemen masyarakat Jawa Timur. Dalam video itu tampak Mat Mochtar, tokoh Madura pria yang tinggal di Surabaya.


"Saya Mat Mochtar, tokoh masyarakat Jawa Timur, saya mengimbau kepada siapapun mengganggu-mengganggu Bu Khofifah, siapapun itu saya tidak peduli. Tolong jangan berkoar-berkoar, saya melawan," kata Mat Mochtar dalam video yang beredar tersebut.


"Saya akan melawan, karena apa, Khofifah tidak pernah menjadi tersangka korupsi. Jangan karena ujaran kebencian, kau menghasut orang," lanjut dia didampingi sejumlah orang.


Ia juga menegaskan bahwa aksi demo itu hanya akan mengganggu ketertiban, meresahkan warga, serta merusak kondusifitas Jawa Timur yang saat ini tengah terjaga.


Elemen Ojol Tolak Demo


Komunitas ojek online (ojol) Jawa Timur juga menolak aksi demo 3 September. Ia menegaskan dukungannya kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mereka pun lebih memilih menyuarakan gerakan “Jatim Fokus Kerja”.


“Banyak aspirasi dalam demonstrasi justru tidak realistis. Tuntutan seperti penurunan pajak itu tidak masuk akal. Itu kewenangan negara, bukan bisa seenaknya diturunkan hanya karena desakan massa,” kata koordinator komunitas ojol di Surabaya, Rochmad, dalam keterangannya, Senin, 25 Agustus 2025


Ia menambahkan masyarakat kecil seperti pengemudi ojol lebih memilih bekerja keras dan mencari rezeki halal ketimbang larut dalam agenda politik.


“Kami sudah kenyang lihat demo yang ujung-ujungnya hanya jadi panggung segelintir orang,” ujarnya.


Gerakan “Jatim Fokus Kerja” kini berkembang sebagai bentuk perlawanan masyarakat terhadap politisasi isu di jalanan.


“Selama kepemimpinan Khofifah berjalan sesuai aturan, masyarakat akan terus mendukung. Yang penting daerah ini aman, tenteram, dan rakyat bisa bekerja,” tutur Rochmad.


Fahrudin, tokoh masyarakat yang juga ikut deklarasi “Jatim Fokus Kerja”, menyebut gerakan ini bukan sekadar simbol.


“Ini bentuk kedewasaan masyarakat Jawa Timur. Kita ingin daerah ini stabil, ekonomi jalan, pembangunan berlanjut,” katanya.


Tuntutan Aksi Jawa Timur Menggugat

Sebelumnya, kelompok yang mengatasnamakan "Jawa Timur Menggugat" akan menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu 3 September 2025, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya


Persiapan aksi dimulai sejak Kamis lalu, 21 Agustus 2025, dengan mendirikan posko di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Sedang aksi ini diinisiasi oleh Mohammad Soleh, seorang advokat yang juga mantan aktivis PRD (Partai Rakyat Demokratik).


Unjuk rasa akan menyoroti tiga tuntutan utama yang menjadi isu, yakni:


Usut tuntas dugaan korupsi dana hibah Provinsi Jatim

Penghapusan tunggakan pajak bermotor, baik roda dua maupun roda empat seperti yang dilakukan Provinsi Jawa Barat maupun Jawa Tengah

Penghapusan pungutan liar di sekolah SMA atau SMK di Jatim.


Namun sampai saat ini, Gubernur Jawa Timur Khoffah Indar Parawansa belum buka suara terkait rencana aksi ini. 

×