Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengenal Dark AI: “Sisi Gelap” Kecerdasan Buatan yang Jadi Senjata Kejahatan Siber

Agustus 14, 2025 Last Updated 2025-08-14T08:50:13Z


Belakangan ini, dunia siber tengah dihebohkan dengan munculnya fenomena dark AI—“sisi gelap” kecerdasan buatan yang digunakan untuk aktivitas ilegal. Teknologi ini disebut menjadi dalang di balik sejumlah serangan siber berskala global, mulai dari phishing hingga pembuatan malware.


Sergey Lozhkin, Kepala Tim Riset dan Analisis Global di META dan APAC, mengungkap dalam acara Kaspersky APAC Cyber Security Weekend 2025 di Da Nang, Vietnam, bahwa dark AI sudah menjadi senjata andalan pelaku kejahatan digital.


“Sejak ChatGPT populer pada 2023, kami melihat adopsi AI yang bermanfaat, tapi juga peningkatan penggunaan AI oleh pelaku kejahatan untuk memperkuat serangan,” jelas Lozhkin, dikutip dari Daily Mirror (12/8/2025). “AI adalah perisai, sedangkan dark AI adalah pedangnya.”


Apa Itu Dark AI?


Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa dark AI secara teknis sama seperti AI biasa. Perbedaannya terletak pada tidak adanya batasan atau pengawasan dalam penggunaannya, sehingga bebas dimanfaatkan untuk tujuan negatif.


“Ibaratnya, AI itu pisau. Pisau bisa dipakai untuk memasak, tapi dark AI adalah pisau yang digunakan untuk menodong,” ujarnya kepada Kompas.com (13/8/2025).


Tidak seperti AI biasa yang membatasi perintah berbahaya—misalnya pembuatan malware atau skema penipuan—dark AI mengizinkan semua instruksi tanpa filter. Akibatnya, pelaku kejahatan siber dapat menggunakannya untuk membuat virus, mengembangkan teknik phishing, melakukan spam, hingga melancarkan serangan DDoS.


Bahaya Dark AI bagi Dunia Digital


Ketiadaan batasan membuat dark AI sangat memudahkan otomasi serangan. Alfons mengungkap bahwa pelaku bisa mengubah varian malware lama menjadi versi baru yang lebih sulit terdeteksi, atau merancang strategi phishing yang lebih meyakinkan korban.


“Dark AI mempermudah dan mempercepat aksi pelaku kejahatan digital. Tanpa dark AI saja masyarakat harus hati-hati, apalagi dengan adanya teknologi ini,” tegasnya.


Waspada dan Bijak Menggunakan AI


Meski AI memiliki potensi positif besar, penggunaannya harus disertai etika dan kesadaran keamanan. Alfons mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, karena dark AI membuat kejahatan siber lebih cepat, lebih canggih, dan lebih sulit dilacak.


Dengan kata lain, dark AI bukan hanya tantangan bagi pakar keamanan siber, tapi juga ancaman nyata bagi semua pengguna internet di era digital saat ini.

×