Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

MotoGP Jepang 2025 - Masalah Pecco Bagnaia Pindah ke Alex Marquez, Butuh Keajaiban agar Gelar Tak Dikunci di Motegi

September 27, 2025 Last Updated 2025-09-27T11:09:28Z

 


Bencana menjadi kata yang dipilih pembalap BK8 Gresini Racing, Alex Marquez, untuk mendeskripsikan hari pertama yang jauh dari harapan.


Alex Marquez wajar untuk geregetan. Sebab, ketika dia butuh hasil di atas rata-rata, motor Ducati Desmosedici GP24 yang dia tunggangi sedang sulit diajak bekerja sama.


Marquez muda menempati peringkat ke-15 dalam catatan waktu lap tercepat pada latihan MotoGP Jepang di Mobility Resort Motegi, Motegi, Jepang, Jumat (26/9/2025).


Ini membuat Alex untuk pertama kalinya dalam musim ini gagal lolos langsung ke kualifikasi 2 yang mana syaratnya 10 besar di sesi latihan.


Tinggal kakaknya yang juga rival terbesarnya yaitu Marc Marquez (Ducati Lenovo) yang masih tanpa cela dalam pra-kualifikasi hingga seri ke-17 ini.


"Pagi ini adalah bencana," ucapnya merujuk latihan bebas pertama yang mana dia juga di posisi ke-15, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.


"Tidak begitu bencana di siang hari (latihan), saya akan bilang begitu karena setidaknya kami punya hal-hal positif dalam time attack dengan ban lunak."


Alex tak dapat meningkatkan waktu lapnya pada run terakhir. Selain momen hampir terjatuh saat lap cepat, dia mengaku kurang beruntung dengan bendera kuning.


Di luar itu, biang keladi dari penurunan Alex adalah sensasi buruk pada ban depan motornya.


"Saya tidak bisa menghentikan motornya dan kesulitan di sana," terangnya. Motegi sendiri trek yang menuntut pengereman.


Meski cukup positif, Alex menghadapi tantangan besar untuk memperpanjang peluangnya dalam perburuan gelar juara.


Sebab, Marc cuma perlu menambah keunggulannya di klasemen atas Alex sebesar 3 poin lagi dalam dua sesi balapan.


Marc juga kesulitan pada awalnya tetapi masih bisa menembus tiga besar dalam latihan. Podium pun harga mati bagi Alex dan tentunya harus di depan kakaknya itu.


Menariknya, masalah yang dialami Alex adalah masalah yang dihadapi Francesco Bagnaia, rider Ducati Lenovo, musim ini.


Kurangnya dukungan pada ujung depan motor Desmosedici GP25 dikeluhkan Bagnaia di tengah krisis yang mengubahnya dari dari pembalap tersukses Ducati menjadi nyaris penggembira.


Bagnaia tampil kompetitif pada hari pertama MotoGP Jepang.


Setelah memuncaki latihan bebas pertama, Nuvola Rossa sempat mencetak waktu lap tercepat dalam latihan sebelum berakhir di urutan ketujuh.


"Saya merasa bagus. Saya bisa mengerem dengan baik," kata Bagnaia, dilansir dari GPone.com.


"Saya membuat sedikit perbandingan dari latihan bebas tahun lalu dan hari ini saya mengerem dengan sedikit lebih keras."


"Seperti pada 2024, saya posisi kesatu saat latihan bebas pertama dan posisi ketujuh di sesi yang kedua, saya harap itu pertanda bagus."


Situasi kontras lainnya terlihat dari bagaimana seluruh pembalap Ducati GP24 seperti Alex gagal menembus 10 besar latihan sementara penunggang GP25 berhasil semuanya.


Kesuksesan Bagnaia mengundang sorotan semenjak penurunan signifikan yang dialaminya turut memengaruhi kabar tentang masa depannya di Ducati.


Sky Sport Italia melaporkan sejumlah perubahan pada motor Juara MotoGP dua kali itu di bagian fork dan swingarm hingga peranti pengatur ketinggian yang diambil dari tahun lalu.


Meski begitu, dari tahun ini jagat MotoGP belajar agar jangan terburu-buru menyimpulkan akhir dari nestapa Bagnaia meski tanda-tandanya positif sekali pun.


Bukan cuma sekali Bagnaia terlihat semringah dengan peningkatan yang dirasakan hanya untuk dikecewakan kemudian.


Dia pun kali ini enggan memasang target muluk-muluk.


"Target besok adalah berada di lima besar, bahkan di kualifikasi, saya akan mencobanya," tukas murid Valentino Rossi itu.

×