Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ucapan Idola Rossi soal Marc Marquez Terbukti, Alien Ditempatkan di Puncak Daftar Sejarah

September 18, 2025 Last Updated 2025-09-18T10:30:46Z

 



Legenda balap, Kevin Schwantz, kembali hadir di lintasan setelah mendapatkan penghargaan MotoGP Hall of Fame pada seri MotoGP San Marino 2025.


Kevin Schwantz merupakan mantan pembalap berusia 61 tahun asal Texas, Amerika Serikat yang pernah memenangkan gelar juara dunia GP500cc pada tahun 1993.


Dia juga menjadi salah satu tokoh olahraga yang diidolakan oleh Valentino Rossi hingga memakai replika helmnya saat balapan dengan motor mini.


Akan tetapi, kehadiran Schwantz di Sirkuit Misano yang merupakan rumah bagi The Doctor tak membuatnya hanya fokus dengannya.


Dominasi Marc Marquez yang sedang berlangsung di MotoGP membuat Schwantz turut diminta untuk menilai sang seteru dari Rossi.


Marquez sangat dekat untuk meraih gelar juara dunia yang kesembilan dan ketujuh di kelas utama, sama seperti Rossi.


Apakah Marquez lebih baik daripada Rossi, atau bahkan terbaik sepanjang sejarah MotoGP, Schwantz tak mau terburu-buru menjawab.


"Tidak, sama sekali tidak," kata Schwantz apakah Marquez adalah sang GOAT (Greatest of All Time/Terbaik Sepanjang Masa), dilansir dari AS.com.


"Namun, saya ingin menekankan betapa pentingnya untuk pulih dari cedera yang dialaminya, menemukan motivasi, dan bekerja keras untuk kembali ke levelnya saat ini."


Marquez mengalami cedera patah tulang lengan yang membuatnya sempat hampir pensiun.


Empat kali operasi dalam rentang waktu dua tahun (2020-2022) harus dijalaninya.


Bahkan tiga pembedahan pertama dilakukan dalam rentang waktu enam bulan sehingga Marquez melewatkan kompetisi hampir semusim penuh pada 2020.


"Melakukan seperti apa yang dia lakukan setelah 300 hari, lebih dari setahun tanpa mengendarai motor, sangat sulit untuk diatasi," sambung eks jagoan tim Suzuki ini.


"Anda harus bekerja sangat keras, bugar secara fisik, tetapi juga mempersiapkan diri secara mental untuk kembali melaju dengan kecepatan 350 km/jam."


"Itu tidak pernah mudah, terutama ketika Anda telah melakukan ini sejak kecil. Anda telah bekerja keras untuk mencapai puncak dan kemudian Anda harus menepi."


Schwantz tahu bahwa cedera tidak mudah bagi pembalap untuk kembali ke level terbaik. Dia mengaku punya 25 retak tulang hanya pada satu tangan.


Menurutnya, untuk kembali ke level terbaik, pembalap butuh waktu tiga kali lipat lebih lama daripada proses penyembuhannya.


Inilah yang membuatnya takjub dengan kebangkitan Marquez meski di satu sisi dia tidak terkejut.


"Marc hampir butuh empat tahun untuk kembali ke bentuk terbaiknya untuk memenangi balapan dan mendominasinya."


"Saya tidak tahu mengapa kita semua meragukan kemampuannya, karena dia sudah hebat dengan motor Honda yang tidak bisa dikendarai oleh orang lain."


"Letakkan dia di motor yang disukai kebanyakan orang di paddock, dan dia pasti akan tampil cepat," ujar mantan rival Wayne Rainey itu.


Prediksi serupa diucapkan Schwantz pada tahun lalu. Dia menyebut Marquez akan memberikan kesulitan untuk Francesco Bagnaia.


Tahun lalu Bagnaia menjadi pembalap paling digdaya dengan meraih dua gelar juara dunia dan dua kali menjadi runner-up kejuaraan dalam empat musim beruntun.


"Sulit untuk memiliki rekan setim yang baik jika dia hampir mengalahkan Anda," kata Schwantz, dilansir dari Motosan.es.


"Saya pikir Marquez akan memberikan tekanan kepada Bagnaia di setiap akhir pekan."


Pada akhirnya, Schwantz hanya bisa memberi kredit tinggi terhadap keberhasilan Marquez untuk bangkit dari krisis berkepanjangan.


Menurutnya, itu sudah cukup untuk membuatnya diperhitungkan dalam buku sejarah.


"Pulih dari cedera yang dialaminya dan menjadi sekuat ini sepanjang musim ini membuatnya berada di puncak buku sejarah," kata Schwantz menutup.

×