Banyak orang berpikir investasi hanya untuk mereka yang berpenghasilan besar. Padahal, justru semakin cepat kamu mulai berinvestasi, semakin baik hasilnya di masa depan, meski penghasilan masih terbatas.
Menunda investasi hingga gaji naik hanya akan memperlambat langkahmu menuju kebebasan finansial. Faktanya, kunci investasi bukan soal besarnya nominal, melainkan konsistensi, kebiasaan, dan kemampuan mengatur keuangan.
Kalau kamu bergaji pas-pasan tapi ingin tetap punya masa depan finansial yang aman, berikut lima tips investasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bisa dicoba.
Tips investasi gaji pas-pasan
1. Mulai dari nominal kecil, asal konsisten
Saat ini, investasi bisa dimulai dengan modal sangat terjangkau, bahkan Rp 10.000–Rp 100.000 saja. Beberapa instrumen yang cocok untuk pemula, antara lain:
Reksa Dana Pasar Uang: Minim risiko, fleksibel, dan mudah dicairkan
Emas Digital: Bisa dibeli mulai dari 0,01 gram (sekitar Rp 15.000)
Saham Fraksi: Fitur yang memungkinkan beli saham di bawah 1 lot.
Ingat, yang terpenting bukan seberapa besar uang yang kamu investasikan, melainkan konsistensinya. Bahkan Rp 50.000 per bulan, jika rutin, bisa berkembang signifikan dalam beberapa tahun.
2. Bedakan antara “Gaji Pas” dan “Gaji Habis Entah ke Mana”
Sering merasa gaji cepat habis padahal belum sampai akhir bulan? Masalahnya bisa jadi bukan pada jumlah gaji, melainkan cara mengelola pengeluaran.
Coba lakukan langkah sederhana berikut:
Catat semua pengeluaran, sekecil apa pun
Bedakan kebutuhan dan keinginan
Evaluasi langganan digital atau biaya rutin yang bisa dipangkas.
Dengan begitu, kamu bisa menemukan ruang untuk mulai berinvestasi, meskipun kecil.
3. Terapkan rumus 50:30:20 atau buat versimu sendiri
Rumus populer ini bisa dijadikan panduan:
50 persen untuk kebutuhan pokok (makan, sewa, transportasi)
30 persen untuk gaya hidup (hiburan, belanja)
20 untuk tabungan dan investasi.
Namun, kalau kondisi keuangan belum memungkinkan, tidak masalah jika hanya bisa menyisihkan 5 persen atau 10 persen. Yang penting, sisihkan di awal gajian, bukan menyisakan di akhir bulan.
Baca juga: Berapa Lama Investasi Emas Bisa Untung? Ini Tips dan Penjelasannya
4. Gunakan fitur auto-debit atau auto-invest
Teknologi bisa membantumu lebih disiplin. Banyak platform investasi menyediakan:
Auto-debit langsung dari rekening atau e-wallet
Auto-invest ke reksa dana, emas, atau instrumen lain.
Dengan sistem otomatis, kamu tidak perlu khawatir lupa berinvestasi. Prinsipnya sederhana, pay yourself first, atau menggaji masa depanmu sebelum memenuhi kebutuhan lain.
5. Tetapkan tujuan investasi yang jelas
Investasi tanpa tujuan ibarat berlayar tanpa arah. Tentukan target finansialmu, misalnya:
Membentuk dana darurat setara 3 bulan pengeluaran
Menabung untuk uang muka rumah dalam 5 tahun
Persiapan pensiun dini di usia 45 tahun.
Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih fokus, sabar menghadapi fluktuasi pasar, dan bisa memilih produk sesuai profil risiko.
Investasi itu soal kebiasaan, bukan besaran gaji. Banyak orang sukses berinvestasi bukan karena gaji mereka besar, tapi karena mereka mulai lebih awal dan konsisten lebih lama.
Gaji pas-pasan tidak jadi penghalang, asalkan ada disiplin dan strategi. Jadi, jangan tunggu nanti. Mulai dari nominal kecil hari ini, teruskan dengan konsistensi, dan biarkan masa depan finansialmu berkembang lebih cerah.

