Patrick Kluivert Disebut Mundur dari Timnas Indonesia karena Ancaman dan Rasisme
Isu mengejutkan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, dikabarkan mundur dari kursi pelatih Timnas Indonesia setelah menerima ancaman pembunuhan dan ujaran rasis dari oknum suporter.
Keputusan ini muncul tak lama setelah kegagalan skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026, usai menelan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak pada ronde keempat kualifikasi.
Gestur Kluivert yang enggan menyampaikan permintaan maaf serta tidak menyapa suporter di stadion setelah kekalahan melawan Irak sempat menjadi sorotan warganet. Kritik tajam pun mengalir deras kepada PSSI dan jajaran pelatih asal Belanda tersebut.
Bukan Dipecat, tapi Mundur Secara Sukarela
Meski publik sempat menilai Kluivert dipecat, informasi terbaru justru menyebut sebaliknya. Menurut YouTuber sepak bola Yussa Nugraha, yang dikenal sering mewawancarai pemain diaspora Indonesia, Kluivert dan staf pelatihnya justru lebih dulu mengajukan pengunduran diri.
Dalam kanal YouTube pribadinya, Yussa mengungkap bahwa tim pelatih asal Belanda itu sudah tidak tahan dengan tekanan berlebihan, termasuk ujaran rasis dan ancaman pembunuhan yang mereka terima pasca kegagalan di kualifikasi.
“Semua staf kepelatihan Timnas Indonesia memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan PSSI karena sudah menerima kritikan yang melebihi batas, bahkan sampai ke arah rasis dan ancaman pembunuhan,” jelas Yussa.
PSSI Gunakan Istilah “Mutual Termination”
Jika kabar tersebut benar, maka secara teknis PSSI tidak memecat Patrick Kluivert, melainkan mengakhiri kerja sama secara mutual termination atau kesepakatan bersama.
Melalui keterangan resmi yang dirilis pada Kamis (16/10/2025), PSSI menyebut keputusan itu diambil dengan penuh rasa hormat dan saling pengertian.
“Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tulis pernyataan resmi PSSI.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Mundurnya Patrick Kluivert meninggalkan tanda tanya besar bagi masa depan Timnas Indonesia, terutama jelang ajang internasional berikutnya. Publik kini menantikan langkah PSSI dalam mencari pelatih baru yang mampu membawa Garuda kembali bangkit dan menatap kompetisi dengan semangat baru.


