Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ramai! Pemuda Muhammadiyah Tegur Trans7: “Pesantren Bukan Sekadar Tempat Belajar, Tapi Pusat Pembentuk Akhlak!

Oktober 16, 2025 Last Updated 2025-10-16T10:05:26Z



Gelombang kritik terhadap tayangan Trans7 yang menampilkan kegiatan di Pondok Pesantren Lirboyo terus meluas. Kali ini, kecaman datang dari Bendahara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten, Moh. Riefqi Saputra, yang menilai bahwa narasi dalam tayangan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.


Menurut Riefqi, tayangan itu menampilkan pesantren secara keliru dan cenderung menyesatkan publik. Padahal, pesantren memiliki peran besar dalam mendidik generasi muda, membentuk akhlak mulia, dan melahirkan tokoh bangsa.


“Pondok pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk akhlak dan karakter para santri. Perlu ada pemahaman yang utuh tentang pendidikan di pesantren bagi masyarakat luar,” ujar Riefqi dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).


Pesantren Pusat Pembentukan Karakter dan Ulama Besar


Lebih lanjut, Riefqi menegaskan bahwa rekam jejak pesantren sudah teruji lintas generasi. Sejak ratusan tahun lalu, lembaga ini telah menjadi pondasi moral dan intelektual bangsa. Banyak lulusan pesantren yang sukses menjadi ulama, pemimpin, akademisi, hingga tokoh nasional.


“Pondok pesantren telah berdiri ratusan tahun. Jangan menempatkan pesantren secara negatif. Kita harus memahami pesantren secara utuh, baik secara kultural maupun historis,” imbuhnya.


Ia menilai, tayangan Trans7 yang menarasikan pesantren secara keliru justru menyakiti hati para santri, kiai, dan masyarakat pesantren yang selama ini berkontribusi besar dalam pendidikan nasional.


Trans7 Akui Kesalahan dan Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka


Sebelumnya, Trans7 telah menyampaikan permintaan maaf resmi terkait tayangan program Xpose Uncensored yang menimbulkan kontroversi luas di masyarakat. Narasi yang digunakan dalam program tersebut dinilai melecehkan dan merendahkan martabat kiai, santri, serta komunitas pesantren.


Production Director Trans7, Andi Chairil, mengakui adanya kelalaian dalam proses produksi hingga tayangan tersebut lolos ke publik tanpa koreksi menyeluruh.


“Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu. Materinya berasal dari pihak luar dan tidak melalui proses sensor mendalam. Namun kami tidak berlepas tangan atas kesalahan tersebut,” kata Andi Chairil dalam video permintaan maaf di akun Instagram resmi Trans7.


Permintaan Maaf untuk Pesantren Lirboyo


Dalam pernyataannya, Trans7 juga menyampaikan permintaan maaf langsung kepada KH. Anwar Mansur, pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, beserta keluarga besar, para pengasuh, santri, dan alumni pesantren tersebut.


Pihak Trans7 mengakui bahwa narasi yang digunakan dalam tayangan itu tidak menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap lembaga pesantren yang memiliki peran penting dalam pendidikan moral bangsa.


Pesantren, Pilar Pendidikan Moral Bangsa


Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa pesantren bukan sekadar lembaga keagamaan, tetapi juga pilar penting dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.


Pesantren telah berperan besar dalam melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh, menjaga nilai-nilai kebangsaan, serta menjadi tempat persemaian toleransi dan akhlak mulia.


Pemuda Muhammadiyah pun berharap agar media nasional lebih bijak, sensitif, dan menghormati keberagaman budaya pesantren dalam setiap tayangan yang disiarkan kepada publik.

×