Selama dua dekade beroperasi, TransJakarta menjadi salah satu transportasi favorit warga Ibu Kota karena tarifnya yang terjangkau, yaitu Rp 3.500 per perjalanan. Namun, tahukah Anda bahwa angka tersebut bukanlah biaya perjalanan sebenarnya?
TransJakarta pertama kali melaju di jalanan Jakarta pada 15 Januari 2004 dengan tarif perdana Rp 2.000. Setahun kemudian, berdasarkan aturan Gubernur DKI saat itu, harga tiket resmi naik menjadi Rp 3.500 — dan belum berubah hingga sekarang.
Namun, angka itu ternyata hanya menutupi sebagian kecil dari biaya operasional. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diam-diam memberikan subsidi sangat besar agar layanan tetap terjangkau oleh masyarakat.
Subsidi Rp 10.000–Rp 15.000 Per Penumpang
Menurut data Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) TransJakarta, tarif Rp 3.500 yang dibayarkan penumpang hanya mencakup sebagian kecil biaya perjalanan. Sisanya? Ditanggung Pemprov DKI melalui skema subsidi public service obligation (PSO).
Setiap penumpang disebut menikmati subsidi sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per perjalanan, tergantung rute dan jenis armada. Artinya, tarif asli perjalanan bus TransJakarta bisa mencapai sekitar Rp 15.000 jika tanpa subsidi.
Program subsidi besar ini diberikan untuk memastikan transportasi publik tetap terjangkau, sekaligus mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi demi mengurangi kemacetan.
Subsidi Kian Besar, Tarif Berpotensi Naik
Pada tahun 2025, Pemprov DKI kembali menambah anggaran subsidi TransJakarta sebesar Rp 300–400 miliar. Dana ini dialokasikan untuk:
Pembukaan rute baru dalam kota
Perluasan jaringan hingga wilayah penyangga (Jabodetabek)
Penambahan armada bus, termasuk bus listrik
Saat ini TransJakarta telah mengoperasikan lebih dari 240 rute, termasuk lima rute antarkota seperti Blok M-Alam Sutera dan Blok M-Kota Bogor. Lima rute tambahan lagi akan menyusul, salah satunya Bekasi–Dukuh Atas via Tol Becakayu.
Namun, beban subsidi yang kian meningkat membuat pemerintah mengkaji penyesuaian tarif. Kabar yang beredar, tiket bisa naik menjadi Rp 5.000 dalam waktu dekat.
Mengapa Subsidi Penting?
Meski besar, subsidi TransJakarta dianggap investasi strategis untuk:
Meningkatkan kualitas dan cakupan transportasi publik
Mengurangi kemacetan
Menekan polusi udara
Mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi massal
Dengan jaringan koridor yang kini mencapai ribuan kilometer dan layanan yang terus berkembang, TransJakarta menjadi tulang punggung mobilitas Jakarta modern.
Transportasi Murah Bukan Tanpa Harga
Tarif murah yang dinikmati selama ini ternyata merupakan hasil intervensi fiskal besar dari pemerintah daerah. Tanpa subsidi, tarif bus TransJakarta dapat menyamai harga transportasi premium.
Jadi, saat Anda tap kartu seharga Rp 3.500, ingatlah bahwa ada bantuan belasan ribu rupiah dari pemerintah agar perjalanan Anda tetap nyaman dan terjangkau.

