Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Yance Sayuri Murka, Anak Jadi Sasaran Ujaran Rasis Usai Insiden dengan Marc Klok

Desember 17, 2025 Last Updated 2025-12-17T12:44:19Z



Pemain Malut United, Yance Sayuri, meluapkan kekecewaannya setelah anak dan keluarganya menjadi sasaran ujaran bernuansa rasis di media sosial. Hal itu terjadi usai insiden panas antara dirinya dengan kapten Persib Bandung, Marc Klok, dalam laga Super League 2025/2026.


Insiden tersebut berlangsung pada pertandingan tunda pekan ke-12 antara Malut United vs Persib Bandung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, Minggu (14/12/2025). Yance terlihat emosi dan menunjukkan gestur ingin memukul Marc Klok setelah keduanya bertabrakan di lapangan, yang berujung kartu kuning bagi pemain asal Papua itu.


Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan Malut United dengan skor 2-0. Seusai laga, Yance menyadari tindakannya tidak pantas dan langsung meminta maaf kepada Marc Klok, baik secara langsung maupun melalui pesan pribadi di media sosial. Permintaan maaf itu pun diterima dengan baik oleh pemain Persib tersebut.


Menurut Yance, persoalan di atas lapangan sebenarnya telah selesai. Namun, masalah justru berlanjut di luar lapangan. Ia mengungkapkan bahwa keluarganya, termasuk istri dan anaknya, menjadi target hinaan dan ujaran rasis dari sejumlah pihak di media sosial.


“Saya pribadi tahu kalau kesalahan yang saya buat kemarin itu sangat salah dan tidak profesional. Tapi bukan berarti menegur saya dengan kata-kata rasis,” ujar Yance Sayuri, Selasa (16/12/2025).


Ia menegaskan bahwa dirinya telah bertanggung jawab atas insiden tersebut dan hubungannya dengan Marc Klok sudah tidak bermasalah. Namun, Yance merasa sangat terpukul ketika hinaan justru diarahkan kepada keluarga yang sama sekali tidak terlibat dalam pertandingan.


“Anak dan istri saya tidak ikut bertanding di lapangan. Kenapa mereka yang jadi sasaran?” kata saudara kembar Yakob Sayuri itu.


Yance mengaku marah besar setelah mengetahui anaknya dipanggil dengan sebutan hewan serta kata-kata kasar lainnya. Ia pun meminta publik untuk menghentikan serangan terhadap keluarganya.


“Kalian boleh marah dan menegur saya, tapi mohon dengan sangat hormat jangan pernah rasis kepada anak saya yang belum tahu apa-apa sama sekali,” tegasnya.


Meski demikian, Yance memilih menutup pernyataannya dengan sikap penuh empati. Ia mengaku tetap mendoakan orang-orang yang telah menghina dirinya dan keluarganya.


“Puji Tuhan keluarga saya masih sehat. Saya berdoa semoga siapa pun yang menghina saya dan keluarga, semoga dia dan keluarganya diberikan kesehatan dan berkat yang banyak,” pungkas Yance.

×