Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

5 Kontroversi Zakir Naik, Termasuk Haramkan Piala Dunia Tapi ke Qatar

November 23, 2022 Last Updated 2022-11-23T06:32:04Z


Penceramah kontroversial asal India, Zakir Naik, kembali menjadi sorotan usai diundang ke Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 untuk berceramah.


Naik memang kerap melontarkan ceramah-ceramah kontroversial, bahkan beberapa menyebutnya sebagai dakwah ekstremis.


Rekam jejak itulah yang membuat aktivis Muslim Ghanem Nuseibeh menolak penceramah itu masuk ke Qatar. Ia menilai Naik bakal menyebarkan radikalisme bagi pemuda yang hadir di Piala Dunia.


"Qatar mengundang pendakwah ekstremis India Zakir Naik untuk berkhotbah di @FIFAWorldCup. Naik pernah dilarang memasuki Inggris pada 2010 karena dakwah ekstremismenya," demikian cuitannya melalui Twitter, Sabtu (19/11).


Penolakan itu bukan tanpa sebab, berikut deret ceramah kontroversial Zakir Naik.


1. Haramkan Piala Dunia

Nuseibeh menyesalkan pihak berwenang Qatar yang mengundang Naik, padahal ia pernah mengharamkan sepak bola profesional terutama Piala Dunia.


Dalam cuitannya, Nuseibeh juga mengunggah cuplikan video singkat Naik soal hukum Piala Dunia menurut interpretasi dirinya.


"Penceramah kondang ini pernah ceramah kepada para fan muslim di Piala Dunia bahwa sepak bola profesional haram. Qatar mengolok-olok Islam dan sepak bola," kata Nuseibeh.


Ia kemudian berujar, "Saya sangat keberatan Naik diberi ruang di Qatar di Piala Dunia untuk berdakwah anti-Kristennya. Ekstrimisme anti-Kristen di dunia Muslim perlu ditantang dan tidak dipromosikan."


2. Buronan India karena Dugaan Pencucian Uang


Zakir Naik hingga sekarang masih berlabel sebagai salah satu buronan India karena dugaan pencucian uang hingga ujaran kebencian pada 2016.


Penceramah kewarganegaraan India itu pun memilih pindah ke Malaysia untuk menghindari kejaran polisi India.


Kepolisian India sempat meminta interpol agar mengeluarkan red notice kepada Zakir Naik yang memilih menetap di Malaysia.


"Kami dipersenjatai dengan perintah penangkapan yang tak terbantahkan dan berdasarkan hukum, red notice merupakan langkah kami selanjutnya," ujar pejabat tersebut kepada Hindustan Times, sebagaimana dikutip Free Malaysia Today.


3. Promosikan Kebencian Antar-umat Agama


Di tahun 2017 pula, badan kontraterorisme India mengajukan pengaduan resmi terhadap Naik. Mereka menuduh penceramah ini mempromosikan kebencian agama dan kegiatan yang melanggar hukum.

Menurut laporan Deutsch Welle, Naik dituding mendapat aset kriminal senilai UUS$28 juta untuk membeli properti dan membiayai acara yang dianggap provokatif.


Ia pun menjadi buron di India. Naik lalu mencari suaka dan pindah ke Malaysia.


Sejak lari ke Malaysia, Naik diduga menerima dana untuk yayasannya, Yayasan Penelitian Islam (IFR), dari Qatar, Turki, hingga Pakistan.


4. Ceramah di Indonesia Wajib Pilih Pemimpin Muslim


Saat Naik tur ceramah di Indonesia, ia mengatakan warga harus memilih pemimpin yang Muslim.


Pernyataan itu mencuat ketika Zakir mengutarakan pandangannya soal Surat Al Maidah ayat 51 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada 2017 lalu.


Naik mengatakan Muslim hanya boleh meminta perlindungan kepada Allah dan orang-orang yang beriman kepada-Nya.


"Jika ada pilihan pelindung Muslim atau non-Muslim, Alquran mengatakan, pilih yang Muslim. Jika tidak, Allah tidak akan memberi pertolongan," ujar Naik.


Di tahun 2017, Indonesia tengah bergejolak usai calon sekaligus petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjo Purnomo (Ahok) menyinggung ayat tersebut dan berujung pada status tersangka penista agama.


5. Singgung Minoritas Hindu di Malaysia


Naik juga pernah menyinggung umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki "hak seratus kali lipat" ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.


Selain itu, ia juga pernah menyatakan etnis China di Malaysia hanya "tamu" dan seharusnya dipulangkan ke negara asal, seperti dikutip Malay Mail.


Masalah ras dan agama merupakan isu yang sensitif di Malaysia.[SB]

×