Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bahlil: RI Perlu Mewaspadai Ancaman Geopolitik China dan Taiwan

November 14, 2022 Last Updated 2022-11-14T11:29:53Z


Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia harus mewaspadai ancaman ketegangan geopolitik China dan Taiwan.

"Yang harus kita khawatirkan adalah ketegangan geopolitik China dan Taiwan," ujarnya dalam acara 'Launching & Introduction Bali Compendium & Sustainable Investment Guidelines' di Bali, Senin (14/11).


Ia mengatakan jika ketegangan di antara dua negara itu memuncak, kondisi Indonesia akan memburuk, dan berimbas pada aliran investasi ke dalam negeri.


"Kondisi ini melahirkan ketidakpastian dan kecemasan. Pada akhirnya, akibat perang tersebut, dalam bahasa saya ekonomi gelap, " terang Bahlil.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang membenarkan ucapan Bahlil.


Sarman mengatakan China dan Taiwan merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Karenanya, jika kedua negara tersebut bersitegang, bahkan perang, ekspor dan impor RI akan terganggu.


Ia menggambarkan kerugian yang diterima Indonesia sama hal nya dengan perang Rusia-Ukraina. Imbas dari perang tersebut, kata Sarman, membuat ekonomi Eropa melemah dan permintaan dari Benua Biru pun anjlok.


Hal ini juga membuat industri padat karya di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan.


"Pasti memengaruhi. Sangat signifikan. Sama seperti Eropa. Kenapa kemarin pertumbuhan ekonomi kita bagus, tapi faktanya banyak PHK. Karena apa? Karena sektor padat karya tidak dapat order dari negara-negara Eropa karena mereka lagi krisis," ujarnya.


Sarman mengklaim sektor padat karya Indonesia sangat bergantung pada pembeli luar negeri, khususnya China.


"Apalagi ke China kan tinggi juga ekspor-impor kita. Jadi sangat memengaruhi," ujarnya.


Sebelumnya, geopolitik antara China dan Taiwan sempat memanas setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Selasa (2/8) lalu. Tindakan tersebut memancing kemarahan China dan mengambil tindakan militer.


Sebetulnya banyak pihak khawatir kunjungan itu akan memperburuk krisis. China menganggap Taiwan sebagai kedaulatan, sementara Taiwan bersikeras ingin memerdekakan diri.


Di hari yang sama saat Pelosi tiba, China mengerahkan 21 jet tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan. Di hari itu pula, Beijing mengumumkan menggelar latihan militer sebagai respons kunjungan Pelosi.[SB]

×