Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bukan hanya Prabowo, Pernyataan Dukungan Jokowi Secara Tidak Langsung Menyinggung Megawati

November 09, 2022 Last Updated 2022-11-09T12:54:12Z


Presiden Joko Widodo menyebut nama Prabowo Subianto untuk meneruskan tahta presiden setelahnya di 2024 mendatang. Pernyataan tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.


Pengamat politik dari Univesitas Paramadina Ahmad. Khairul Umam menuturkan Presiden Joko Widodo tengah memamerkan kemenangannya dalam dua pilpres 2014 dan 2019 di hadapan Prabowo Subianto.


Menurutnya, hal itu seolah ingin menunjukkan level capaian dan kelas politiknya yang jauh berbeda dibanding mereka yang kalah Pilpres.


"Jokowi seolah kehilangan sensitivitasnya, karena statemennya itu sebenarnya bukan hanya menyinggung Prabowo yang telah kalah di Pilpres 2014 dan 2019, tetapi juga secara tidak langsung menyinggung Megawati Soekarnoputri yang juga pernah kalah berturut-turut di Pilpres 2004 dan 2009,” kata Khairul Umam kepada wartawan, Rabu (9/11).


"Bahkan, kekalahan Megawati saat itu terjadi saat dirinya berada di posisi incumbent,” imbuhnya.


Dia menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo sedang mempertontonkan egonya yang telah memenangkan pemilu dua periode berturut-turut, dengan cara memberikan dukungan kepada Prabowo yang menjadi rivalnya dalam dua pemilu.


"Dalam konteks ini, tingginya ego Jokowi yang barangkali akibat sudah cukup lamanya dia menikmati kekuasaan, seolah menurunkan level sensitivitasnya,” katanya.


"Sehingga, seolah menjadi penting bagi dirinya untuk memamerkan capaian dan menunjukkan kelasnya yang berbeda jauh dibanding mereka yang kalah Pilpres, yakni Prabowo dan Megawati itu sendiri,” imbuhnya.


Khairul Umam mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo seharusnya paham dan lebih sensitif, karena karir politiknya tidak lepas dari peran Prabowo yang mendukungnya di Pilkada DKI Jakarta 2012 dan juga peran Megawati yang mendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019.


"Dalam tradisi Jawa, sebaiknya Jokowi kembali memahami nasehat "ojo dumeh", jangan mentang-mentang", karena di balik capaian dan prestasi kita, selalu ada peran orang lain di belakangnya,” tutupnya.[SB]

×