Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

EG ada di Obat Dewasa, Kenapa Korban Gagal Ginjal Banyak Anak Kecil?

November 12, 2022 Last Updated 2022-11-12T10:40:55Z


Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan bahwa pemimpin partai akan bertanggung jawab jika perolehan suara yang didapat menurun pada Pemilu 2024.

Hal ini ia ungkapkan sebagai respons dari sejumlah survei yang mengatakan elektabilitas NasDem menurun usai deklarasi bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.


Korban penyakit gagal ginjal akut yang diduga karena paparan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) adalah anak-anak. Bahkan banyak dari anak-anak ini masih berusia balita dan batita.

Kenapa korbannya banyak anak, terutama yang masih sangat kecil? Padahal jika dilihat cemaran EG dan DEG ini juga terjadi pada obat orang dewasa.


Dokter sekaligus Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah menyebut ukuran ginjal dan tubuh yang kecil jadi alasan anak terutama balita rentan terkena gagal ginjal akut.


"Kemungkinan karena ginjal anak masih kecil, dan kalau sirup tercemar itu bisa sampai 50 persen, bayangkan ginjal yang kecil menerima banyak racun dari obat sirup ini," kata Piprim dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (9/11).


Hal berbeda akan berlaku untuk orang dewasa. Ketika menerima obat dengan paparan kimia berbahaya otomatis tidak akan langsung berdampak cepat. Sebab obat-obat tersebut akan menyebar ke tubuh hingga mencapai ginjal.


"Kalau orang sudah dewasa. badannya besar, jadi perjalanan obatnya lambat. Tapi pendapat ini tentu harus diteliti lagi, saya kira begitu," kata dia.


Khawatir ada di bahan makanan

Dalam kesempatan itu, Piprim juga mengaku takut cemaran EG dan DEG terdapat pada makanan. Sebab bahan baku kimia berbahaya ini dipasok ke berbagai industri oleh distributor tersebut.


"Karena di drum itu tulisannya propilen glikol eh tapi isinya etilen glikol. Ini repot kalau ada unsur penipuan," katanya.


Hal sama juga diungkap oleh Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Keri Lestari. Apalagi drum-drum bahan kimia dengan konsentrasi EG cukup tinggi itu diberi label pharmaceutical grade.


Tentu bahan tersebut telah disebar ke berbagai perusahaan kefarmasian sejak lama. Dia khawatir ada obat lain yang juga menggunakan bahan sama tapi belum diketahui.


"Kami dari IAI sudah memperkirakan bahan baku ini digunakan di banyak industri farmasi. Makanya kami sangat menantikan obat mana saja yang benar-benar aman sesuai dengan hasil pemeriksaan," kata dia.[SB]

×