Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ramadan Masih 1 Bulan Lagi, Harga Minyak Goreng Terbang Terus

Februari 06, 2023 Last Updated 2023-02-06T07:28:59Z


Harga minyak goreng terpantau bergerak naik dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, semakin menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

 

Padahal, masa Ramadan masih lama, lebih dari 1 bulan lagi. Kondisi ini seperti mengulang tahun 2022, di mana RI mengalami kenaikan harga minyak goreng sejak awal tahun 2022. Bahkan, skandal terjadi saat perang Rusia-Ukraina pecah di bulan Februari tahun lalu, harga minyak goreng menggila hingga sempat jadi barang langka.

 

Hari ini, Senin (6/2/2023), harga minyak goreng curah terpantau naik ke Rp14.990 per liter, dibandingkan sepekan lalu (30 Januari 2023) yang tercatat di Rp14.940 per kg.

 

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran, mengutip Panel Harga Badan Pangan pukul 12.46 WIB.

 

Di Jakarta, harga minyak goreng curah bahkan sudah mencapai Rp15.846 per kg.

 

Untuk minyak goreng dalam kemasan sederhana, harganya saat ini sudah melonjak ke Rp18.060 per liter. Di mana, sepekan lalu harganya masih berada di Rp17.910 per liter.

 

Jika dibandingkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng curah saat ini tercatat di Rp14.800 per liter, kemasan premium di Rp21.200 per liter, dan harga minyak goreng merek pemerintah Minyakita di Rp15.100 per liter.

 

Harga tersebut adalah rata-rata nasional pada Jumat (3 Februari 2023).

 

Data tersebut menunjukkan, terjadi lonjakan harga 0,95% untuk harga minyak goreng premium, kenaikan 4,23% untuk minyak goreng curah, dan terbang sampai 7,09% untuk harga minyak goreng Minyakita dari posisi harga sebulan sebelumnya.

 

Di mana, pada 3 Januari 2023, harga minyak goreng premium tercatat di Rp21.000 per liter, curah Rp14..200 per liter, dan Minyakita Rp14.100 per liter.

 

Biang Kerok

Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara perihal lonjakan harga minyak goreng saat ini.

 

"Kita telah sama-sama tahu, bahwa hari ini terdapat kenaikan harga minyak goreng curah menjelang bulan Ramadan seperti sekarang ini. Pemerintah mencermati adanya pergeseran konsumsi minyak goreng masyarakat yang terbiasa membeli minyak goreng premium, beralih membeli Minyakita," kata Luhut dalam unggahan di akun resmi Instagramnya, dikutip Senin (6/2/2023).

 

Di sisi lain, lanjut dia, terjadi penurunan pasokan bahan baku, yaitu minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) untuk memproduksi minyak goreng, terutama Minyakita.

 

"Di luar itu, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan," kata Luhut.

 

"Untuk itu saya menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) hari ini bersama K/L (kementerian/ lembaga) terkait dengan para produsen minyak goreng. Kami menyepakati peningkatan pasokan DMO (domestic market obligation/ wajib pemenuhan domestik) oleh produsen minyak goreng sebanyak 50% hingga memasuki masa Lebaran nanti," tegas Luhut.

 

Pemerintah, ujarnya, akan melakukan pengawasan yang ketat berbasiskan data SIMIRAH dan menindak pelanggaran yang ditemukan di lapangan.

 

Selain itu, kata Luhut, Kemendag akan membuka kembali hotline pengaduan masyarakat tentang berbagai pelanggaran yang terjadi terkait ketersediaan minyak goreng di pasaran.

 

"Sehingga kita bisa menindaklanjuti aduan masyarakat secara langsung. Semoga upaya ini bisa membantu menstabilkan harga minyak goreng pada posisi semula sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan terjangkau harganya," pungkas Luhut.[sb]

×