Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

'Ka'bah Baru' hingga Aturan Ramadan, Pengamat Sebut MbS Mau Ubah Saudi

Maret 20, 2023 Last Updated 2023-03-20T07:43:30Z


Arab Saudi belakangan menyita perhatian karena mengeluarkan aturan baru jelang Ramadan, merilis proyek gedung raksasa The Mukaab yang dijuluki 'Ka'bah Baru' dan menambah hari libur nasional baru.


Menyoroti kebijakan itu, pengamat menilai pemerintahan Mohammed bin Salman (MbS) ingin mengubah Saudi.


Pengamat politik di Universitas Cambridge Bruno Schmidt-Feuerheerd mengatakan di ruang publik Saudi, "agama semakin digantikan oleh budaya."


Ia lalu menyinggung rencana bangunan The Mukaab itu tak unik dan meniru Ka'bah.


The Mukaab akan dibangun setinggi 400 meter, dengan setiap sisinya 400 meter.


Nantinya, gedung itu akan diisi pameran budaya dan wisata, teater imersif, hunian, hotel, ruang kantor, serta atrium. Selain itu, ada pula 80 tempat hiburan serta universitas teknologi dan desain.


Schmidt melanjutkan, rencana komersial 'Ka'bah baru' bukan satu-satunya langkah menuju identitas nasional baru yang tak terikat agama.
Menurut keputusan kerajaan pada 2022, 22 Februari diperkenalkan sebagai hari libur untuk merayakan berdirinya negara Saudi pertama. Hingga saat itu, Hari Nasional negara tersebut dirayakan pada 23 September.


Pada Februari, negara Timur Tengah itu merayakan Hari Pendirian Saudi selama akhir pekan empat hari dengan berbagai acara dan kembang api di seluruh negeri.


"22 Februari adalah tanggal sesukanya yang tak memiliki dasar sejarah, dan niat di balik ini adalah dorongan nasionalis untuk merayakan hari libur non-agamanya sendiri," kata Schmidt, seperti dikutip Deutsche Welle.


Di tahun itu pula, MbS mengumumkan tahun pendirian negara telah diubah dari 1744 menjadi 1727.


Bulan ini, hari Bendera Nasional juga diumumkan sebagai hari libur pada 11 Maret.
"Nilai bendera nasional meluas sepanjang sejarah negara Saudi, sejak didirikan pada 1139 H [kalender Islam] atau 1727 M," demikian laporan media pemerintah Saudi.


Sebelumnya, tahun berdiri Saudi disetujui pada 1744 berdasarkan kesepakatan keluarga Saud yang berkuasa dan ulama Mohammed bin Abdul Wahhab yang mengilhami istilah Islam Wahabi atau wahhabisme.


Keluarga Saud telah berjanji mendanai Wahhabisme dan memberikan otoritas gerakan atas pendidikan dan moralitas publik. Pada gilirannya, al-Wahhab berjanji melegitimasi kekuasaan keluarga Saud dari sudut pandang agama.


Terkait tahun 1727, Mohammed bin Saud naik ke tampuk kekuasaan sebagai pendiri negara Saudi pertama setelah mengambil alih emirat Diriyah, yang berada di utara Riyadh.


"Interpretasi baru atas kelahiran negara jelas menampikkan peran agama," kata Schmidt lagi.


Pada awal Maret, Saudi juga menjadi sorotan usai merilis sejumlah aturan baru jelang Ramadan.


Beberapa poin itu di antaranya berbuka puasa di halaman masjid yang sudah ditentukan, tak memperpanjang doa qunut saat Tarawih, azan sesuai waktu yang ditentukan, tak membawa anak saat salat di masjid/musala, memperketat iktikaf, tak membuka sumbangan saat puasa, tak memasang kamera di masjid, dan dilarang memotret imam serta jemaah saat salat.


Pengamat hubungan internasional yang juga pemimpin redaksi International Interest Sami Hamidi mengatakan aturan baru itu menandai langkah lanjutan Saudi menuju identitas baru tanpa Islam sebagai pilar utama.


"MbS terus mendorong Islam keluar dari ruang publik," kata dia di Twitter.[SB]
×