Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Eks Bos CIA: Rusia Kemungkinan Ambil Alih Wagner jika Prigozhin Tewas

Agustus 24, 2023 Last Updated 2023-08-24T06:16:05Z


 

Mantan direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), Leon Panetta, menduga Rusia akan mengambil alih Wagner usai pemimpin tentara bayaran itu, Yevgeny Prigozhin, diduga tewas dalam kecelakaan pesawat, Rabu (23/8).

 

Panetta mengatakan Rusia kemungkinan tak bisa mempercayakan Wagner Group bergerak sendiri, terutama setelah upaya pemberontakan kelompok itu pada Juni lalu.

 

"Saya rasa mereka akan sangat khawatir mengizinkan orang-orang ini meneruskan operasi sendiri," ujar Panetta kepada CNN.

 

"Jadi saya tak akan kaget jika mereka mengambil alih kendali atas Wagner Group di Afrika, Asia, dan di mana pun mereka berada. Karena itu, saya rasa mereka yang di dalam Wagner Group juga harus khawatir akan nyawa mereka."

 

Panetta mengutarakan pendapat ini setelah Prigozhin diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Tver, Rusia.

 

Berdasarkan informasi awal, seluruh penumpang pesawat itu tewas, tapi belum ada konfirmasi resmi dari Rusia mengenai kematian Prigozhin.

 

Pesawat itu juga mengangkut enam penumpang lainnya, yaitu Valeriy Chekalov, Dmitriy Utkin, Sergei Propustin, Evgeniy Makaryan, Aleksandr Totmin, dan Nikolai Matuseev.

 

Chekalov merupakan asisten Prigozhin, sementara Utkin adalah letnan kepercayaan sang pemimpin sejak awal Wagner berdiri.

 

Insiden ini terjadi berselang dua hari setelah sebuah video memperlihatkan Prigozhin sedang berada di Afrika, "membuat Rusia lebih hebat di seluruh benua, dan Afrika lebih bebas."

 

Sejak berdiri pada 2014 lalu, kelompok tentara bayaran Rusia itu memang beroperasi di berbagai zona konflik, termasuk di negara-negara Afrika, seperti Mali.

 

Beberapa investigasi menguak keterlibatan Wagner dalam kejahatan terhadap populasi sipil di negara-negara berkonflik tersebut, terutama di Afrika.

 

Wagner juga menjadi andalan Rusia di medan tempur Ukraina. Hingga akhir tahun lalu, pasukan Wagner menjadi tombak utama Rusia. Mereka membuka jalan bagi tentara Rusia untuk masuk ke titik-titik penting di Ukraina.

 

Namun belakangan, Prigozhin mulai membocorkan berbagai kebobrokan tentara dan pejabat pertahanan Rusia. Ia membongkar ketidakbecusan komando dan pasukan Rusia di lapangan yang membuat mereka kewalahan melawan Ukraina.

 

Tahun ini, Wagner lantas menarik pasukannya dari Ukraina. Pada Juni lalu, Wagner melancarkan sejumlah serangan pemberontakan di Rusia.

 

Selepas kegagalan pemberontakan itu, Rusia dan Belarus mencapai kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan itu, Belarus akan menampung Prigozhin dan Wagner di negaranya.

 

Sebagai timbal balik, Rusia memastikan tak akan menuntut Prigozhin jika mau angkat kaki ke Belarus.

 

Namun sejak saat itu, banyak pihak menganggap Prigozhin tak akan selamat mengingat Putin tak kenal ampun terhadap siapa pun yang melawan.[SB]

×