Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nasib Perawat Penyebab Bayi Tertukar di RS Sentosa, 12 Suster dan 1 Dokter Diperiksa

Agustus 13, 2023 Last Updated 2023-08-13T03:06:20Z


 

12 Perawat dan 1 Dokter diperiksa sebagai buntut kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor.

 

Sebanyak 3 perawat mendapat hukuman karena dianggap bertanggungjawab.

 

Sikap 3 perawat RS Sentosa Bogor ini sempat membuat Siti Mauliah, ibu bayi tersebut kesal.

 

Menurut Siti Mauliah, gara-gara perawat tersebut, bayinya tertukar dengan pasien lain.

 

Terlebih saat mencoba untuk mencari bayi tertukar, Siti mendapat perlakuan tak menyenangkan dari perawat tersebut.

 

Hal itu bermula saat Siti bertanya soal gelang bayi yang dibawanya ternyata memiliki nama yang berbeda dengan dirinya.

 

Alih-alih dapat jawaban memuaskan, Siti malah dibentak.

 

"Pas ngembaliin gelang (penanda bayi) ke rumah sakit nanya lah di sana (Siti tanya) 'ini engga ketukter bayinya?', kata suster 'enggak, itu cuma ketuker gelang kok' dia ngebentaklah," cerita Siti Mauliah ke TribunnewsBogor.com.

 

Lebih lanjut, Siti pun sebal dengan sikap perawat yang lain saat ditanyai soal baju bayinya.

Usai lahir dan menyusui bayi kandungnya, Siti memakaikan anaknya itu dengan baju warna kuning.

 

Namun saat dikembalikan di hari ketiga, perawat malah membawa bayi berbaju pink.

 

"Pas pulang bajunya juga beda saya ngasihin baju kuning kok dikembaliin ke saya itu pink, kata susternya 'emang saya ngurusin bayi cuma satu aja, banyak bu, wajar aja kalau baju doang ketuker'," imbuh Siti, Kamis (11/8/2023)

 

Lantaran hal itu, Siti pun mengurai kekesalannya ke sang perawat yang belum diketahui identitasnya itu.

 

"Satu suster yang buka gelang, dua yang dateng ke rumah. Saya gedek sama suster yang tiga itu kenapa engga jujur," kata Siti.

 

Sebelumnya, Siti mengungkapkan awal mula bayinya tertukar.

 

Saat itu, bayi yang baru dilahirkan diambil perawat atau suster jam 11 malam.

 

Saat itu, sang jabang bayi tidak tidur bersamanya.

 

"Diambil sama suster jam 11 malem, pagi-pagi diambil lagi dikasih ke saya," katanya.

 

Saat diserahkan di hari kedua itu lah, dia merasakan ada yang berbeda dengan penampakan bayinya.

 

Kata dia, bayi yang ia berikan ASI pada hari pertama mirip dengan suaminya. Akan tetapi berbeda dengan bayi pada keesokan harinya.

 

"Hari pertama itu bayinya putih, imut kayak cewe, tapi pas saya mau pulang itu jadi wajah bayi itu engga imut kayak awal. Yang awal itu mirip sama bapaknya," katanya.

 

Tak hanya itu, perbedaan lain yang ia rasakan adalah pada rambut bayi. Ia mengaku bayi yang ia susui pada haru pertama berbeda dengan keesokan harinya.

 

"Rambut beda, kalau yang ini gembal banget, kalau yang awal itu agak tipis," katanya.

 

Dengan adanya kejanggalan tersebut ia pun merasa sangat heran dan menimbulkan banyak pertanyaan di dalam benaknya.

 

"Cuma beberapa jam sih, kalaupun berubah kan engga sedrastis itu," katanya.

 

Lalu, bagaimana kabar perawat yang menukar bayinya tersebut?

 

Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako menyebut pihaknya baru tahu kasus bayi tertukar setelah 11 bulan berlalu.

 

Hal itu lantaran Siti menurut pihak RS Sentosa mendatangi pihak manajemen rumah sakit baru-baru ini.

 

Tak tinggal diam, Gregorius B Djako pun menyebut pihak rumah sakit segera melakukan tindakan.

 

Termasuk dengan memeriksa beberapa perawat dan dinas yang bertugas di hari kelahiran Bu Siti.

 

Total ada 12 suster dan dokter yang berdinas di hari tersebut.

 

"Ada mekanisme internal yang sedang kami dalami. Kalau kesengajaan belum kami temukan karena kami sedang mendalami dan sementara kami mendalami ada dugaan kelalaian," kata Gregorius B Djako dilansir dari Kompas.com, Minggu (12/8/2023).

 

Tak cuma itu, Gregorius B Djako juga menyebut pihak rumah sakit telah memberikan surat peringatan (SP) kepada tiga perawat yang diduga terlibat dalam kasus bayi tertukar.

 

Hal tersebut disampaikan Gregorius B Djako saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

 

"Baru posisi sekarang ini baru disampaikan saja hari ini, rumah sakit sudah kasih SP kok, tiga (perawat) kalau enggak salah. Kita kasih SP untuk apa? bahwa rumah sakit itu tidak tinggal diam. Semuanya akan kita lakukan sesuai mekanisme juga," ungkap Gregorius B Djako.

 

Dimana Bayi Siti Sekarang?

 

Sebagaimana diketahui, bayi Siti Mauliah tertukar usai melahirkan di RS Sentosa.

 

Selama setahun ternyata dia merawat bayi milik orang lain, sedangkan ia sendiri tak tahu pasti bayinya tertukar dengan siapa.

 

Selama setahun itu pula ia mencoba bersabar sambil mencari tahu keberadaan anak biologisnya.

 

Ia mengatakan tidak ada yang keberatan ketika bayi yang sudah jelas tertukar itu masih tetap dirawatnya.

 

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).

 

Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

 

Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

 

Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

 

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya dimana," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

 

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

 

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak kedepannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya," pungkasnya.

 

Bayi Siti Sudah Ditemukan

 

Kabar terbaru menyebut, bayi Siti saat ini dirawat seorang ibu bernama D,  warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

 

Saat ditemui Siti, D ternyata enggan melakukan tes DNA untuk memastikan anak kandungnya.

Penolakan ini usai Siti Mauliah bersama kuasa hukumnya melakukan mediasi pada D soal nasib bayi tertukar di Bogor.

 

Namun D, yang diduga membawa bayi Siti Mauliah dan ibu asli dari bayi yang bersama Siti menolak untuk tes DNA.

 

Ia menyebut bayi yang sekarang dirawatnya merupakan anak kandungnya sendiri.

 

"Mereka enggak ngerespons. Bilangnya, 'Bayi saya enggak ketukar, mungkin ibu salah orang kali'," kata Siti.

 

Bahkan pihak rumah sakit sudah ikut membujuk, namun D tetap menolak.

 

Pihak rumah sakit juga telah memfasilitasi D untuk tes DNA, namun D masih yakin bayinya pada Juli 2022 tidak tertukar.

 

Permintaan Siti melakukan tes DNA pada D bukan tanpa alasan.

 

Dugaan mengerucut pada D karena pada saat itu hanya ada dua bayi laki-laki yang ada di rumah sakit, yaitu bayi D dan Siti.

 

Siti pun telah melakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dibawa Siti sejak Juli 2022 bukan anak kandungnya.

 

"Saya kalau salah orang, itu alamat dari rumah sakit enggak mungkin sampai sini," kata Siti.

 

Siti masih belum menyerah untuk menemukan anak kandungnya yang tertukar satu tahun lalu.

 

Pendekatan terus ia lakukan pada D agar kecurigaan Siti terjawab dengan jelas.

 

Siti masih berusaha membujuk D melakukan tes DNA, namun ia dan keluarganya tetap menolak.

 

Malahan, D mengajukan syarat yang cukup berat pada Siti jika tetap harus tes DNA.

 

Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho mengatakan, D ingin melakukannya jika semua bayi yang ada di hari itu juga harus tes DNA.

 

"Yang terduga tidak mau melakukan DNA. Pengenya semua bayi yang ada hari itu juga harus dilakukan tes DNA," ujarnya.

 

Sebelumnya diberitakan, bayi laki-laki dari pasangan suami istri M Thabrani dan Siti Maulia asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertukar dengan bayi lain.

 

Hal ini terungkap berawal dari nama di gelang bayi yang tidak sesuai.

 

Siti kemudian melakukan tes DNA dan hasilnya Siti bukan ibu biologis bayi tersebut.

 

Alhasil, Siti memilih melaporkan kasus bayi tertukar saat persalinan di RS Sentosa setahun lalu ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor.

 

Kuasa Hukum meminta pihak rumah sakit bertanggung jawab atas apa yang dialami kliennya tersebut.[SB]

×