Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tanda Tangan Jokowi di SPP UGM dan Batu Peresmian saat jadi Gubernur DKI Jakarta Disorot

Mei 27, 2025 Last Updated 2025-05-27T06:46:07Z


Sejumlah kejanggalan terkait dokumen asli Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang diumbar Bareskrim Polri kini menimbulkan pertanyaan baru.


Belum usai masalah ijazah palsu, kini, banyak pihak yang menyoroti tanda tangan Jokowi yang dinilai berbeda dengan tanda tangannya yang sering diperlihatkan sekarang.


Salah satu perbedaan mencolok, terdapat dari data kertas pembayaran SPP yang ditampilkan polisi.


Baca juga: Ini Guyonan Jokowi Soal IPK di Bawah 2 Bisa Lulus UGM, Picu Ijazah dan Transkrip Nilai Diragukan



Hal itu terlihat pada kertas pembayaran SPP Jokowi yang diperlihatkan Bareskrim Polri pada Kamis (22/5/2025).


Diketahui kertas pembayaran SPP tersebut dijadikan bukti bahwa Jokowi pernah kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).


Di kertas SPP UGM itu tertulis nama Joko Widodo dengan tanda tangannya serta tanggal 12 Januari 1982.


Publik pun membandingkan tanda tangan Jokowi di kertas SPP tersebut dengan foto tanda tangan Jokowi di batu peresmian ketika masih menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2013.


Mulai dari huruf 'J' di awal tanda tangan, secara kasat mata memang berbeda.


Huruf 'J' pada tanda tangan Jokowi di kertas SPP tahun 1982 itu berbentuk seperti segitiga.


Sementara tanda tangan ketika Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, huruf 'J' dibentuk lonjong mirip paruh burung.


Begitu pun coretan tanda tangan untuk huruf-huruf setelahnya juga ada perbedaan.


"Ini tanda tangan siapa sih ?" tulis akun @AraituLaki, salah satu dari beberapa akun media sosial X yang mengunggah foto perbandingan tanda tangan Jokowi, Minggu (25/5/2025).


Akun X yang lain pun ada yang membandingkannya dengan tanda tangan Jokowi ketika mendaftar ke KPU tahun 2014.


Perbedaan tanda tangan ini juga jelas terlihat.


"Tanda tangan SPP Semester II 1981/1982 Atas nama Jokowi Dodo Tertanggal 12-1-1982, Beda cerita Dengan Dokumen Pembanding dari KPU tahun 2014 yang di tanda tangan Jokowi Dodo pada Bulan Mei 2014. Apakah ini Error atau ada faktor lain?," tulis akun @r4g4j1m351n sambil bertanya ke Humas Polri.


Tanda tangan itu terlihat berbeda dengan tanda tangan Jokowi saat kuliah.


Perbedaan sangat mencolok di bagian depan dan belakang.


Tidak diketahui pasti kapan Jokowi mengganti tanda tangannya, atau apakah yang di SPP itu adalah paraf saja.


Namun sementara ini belum ada penjelasan terkait perbedaan tanda tangan ini.


Makna 1681


Melansir dari Kompas.com,  Presiden Jokowi memiliki tanda tangan yang unik karena di dalamnya terdapat Nomor Induk Mahasiswa (NIM).


NIM tersebut merupakan nomor mahasiswa saat ia masih duduk di bangku kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM).


Hal itu pernah ia sampaikan langsung pada acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2017.


NIM Jokowi kala itu yakni 1681.


Angka tersebut tampak pada awal tanda tangannya.


Meski begitu memang nomor tersebut tidak terlalu terlihat jelas sebab tidak berbaris dan bertumpuk. 


"Kalau nomor mahasiswa saya juga masih hafal 1681," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di Fakultas Kehutanan UGM, Senin (19/12/2017).


Alumni Fakultas Kehutanan UGM ini meminta untuk mengamati tanda tangannya.


Saat diamati dengan cermat, maka akan terlihat angka 1681.


"Coba diamati betul di situ pasti ada 1681."


"Dilihat saja, meski Pak Dekan tadi tidak menyampaikan, wong setiap hari saya tanda tangan," tandasnya.


Terkuak Nilai IPK Asli Jokowi


Seperti diketahui, Roy Sambil tertawa, menyinggung isu soal presiden ke-7 itu IPK-nya kurang dari 2.00.


"KHS, kalau kartu hasil studi kan kita malu. Apalagi katanya kalau KHS-nya IP-nya kurang dari 2.00," kata Roy Suryo dalam wawancara di Kompas TV.


Namun faktanya IP Jokowi untuk kredit wajib di Fakultas Kehutanan UGM adalah 3,25.


Lalu IP untuk kredit pilihan, Jokowi mendapatkan IP 2,61.


Sehingga total IP untuk kredit wajib + pilihan adalah 3,05.


Dari penayangan daftar nilai Jokowi semasa kuliah di UGM, terkuak bahwa IP Jokowi adalah 3,05, artinya bukan di bawah 2.


Hal ini diungkap oleh Bareskrim Polri pada Kamis (22/5/2025) saat mengungkapkan transkip nilai Jokowi.


Dari penayangan daftar nilai Jokowi semasa kuliah di UGM, terkuak bahwa IP Jokowi adalah 3,05, artinya bukan di bawah 2.


Namun IPK Jokowi itu juga masih menjadi perdebatan.


Sebab ada beberapa pihak yang menduga angka 3 itu persis dengan angka 2.


Sehingga ada juga yang menduga bahwa IPK Jokowi adalah 2,05.


Namun ternyata tudingan Roy Suryo soal IPK Jokowi di bawah 2.00 itu tidak benar.


Meski IPK Jokowi 2.05, faktanya IPK-nya masih di atas 2.00, bukan di bawahnya.


Sehingga pengakuan Jokowi yang mengaku IPK-nya di bawah 2.00 saat seminar bersama Mahfud MD itu diduga hanya candaan saja.


Pada transkrip nilai itu, Jokowi mendapat nilai bervariasi mulai dari A sampai D.


Rincian Nilai Jokowi


Pada transkrip nilai yang dibagikan Bareskrim Polri, berderet mata kuliah yang diikuti oleh Jokowi selama menempuh studi di UGM.


Terlihat nilai yang didapat Jokowi selama kuliah itu bervariasi dari A hingga D.


Berikut adalah rincian nilai Jokowi di beberapa mata kuliah yang diambilnya saat berkuliah di UGM tahun 1980 hingga 1985:


Nilai A


KKN


Filsafat Pancasila


Fisiologi Pohon


Nilai B


Botani II


Agama I


Filsafat Ilmu Pengetahuan


Pancasila


Kimia II


Matematika I


Ilmu Tanah


Bahasa Indonesia II


Ekologi Hutan


Silvikultur


Nilai C


Kewiraan


Botani I


Taksonomi tumbuh-tumbuhan


Zoologi


Ekonomi Umum


Agama II


Hukum Agraria


Kimia I


Klimatologi


Klasifikasi Tanah


Bahasa Inggris I


Bahasa Inggris II


Bahasa Indonesia I


Nilai D


Matematika II


Fisika


Genetika


Penyakit Tanaman Hutan


Statistik I


Ilmu ukur kayu


Kesaksian sahabat Jokowi


Sementara rincian nilai Jokowi di transkrip ijazahnya jadi perbincangan, sahabat sang presiden baru-baru ini membongkar fakta baru.


Teman kuliah yang juga satu angkatan dengan Jokowi di UGM, Mustoha Iskandar menceritakan sosok Jokowi selama berkuliah lima tahun.


Kendati Jokowi banyak mendapatkan nilai C hingga D, Mustoha menyebut Jokowi adalah sosok berprestasi.


Sebab di angkatan tahun 1980 Fakultas Kehutanan, Jokowi adalah salah satu yang lulus cepat.


"Dari generasi 80 itu pak Joko Widodo termasuk generasi pertama yang lulus," ungkap Mustoha Iskandar dalam wawancara di kanal tv one news.


Selama berkuliah pun kata Mustoha, Jokowi adalah sosok yang rajin belajar meskipun ikut banyak kegiatan kampus.


"Pak Jokowi orangnya sederhana, humble, enggak banyak bicara tapi banyak kawan, aktivitasnya tidak banyak, paling naik gunung, rajin, belajar sehingga lulus lebih cepat," imbuh Mustoha.


Berani menyebut Jokowi adalah sosok berprestasi, Mustoha punya alasan kuat.


Kata Mustoha, Jokowi membanggakan fakultasnya karena bisa lulus cepat.


"Kalau ukuran kelulusan itu, waktu kelulusan itu jadi ukuran mahasiswa berprestasi ya Pak Joko Widodo termasuk berprestasi karena lebih cepat dari teman yang lain lulusnya," ujar Mustoha.


Lebih lanjut, tak cuma bicara soal prestasi Jokowi selama kuliah, Mustoha juga menanggapi tudingan ijazah palsu sang presiden.


Ditegaskan Mustoha, ia adalah saksi hidup yang mengetahui Jokowi kuliah hingga lulus dari UGM.


Karenanya kata Mustoha, pihak yang menuduh ijazah Jokowi palsu adalah orang-orang yang mengarang cerita saja.


"Itu (yang bilang ijazah Jokowi palsu) ngarang aja itu. Saya nih saksi fakta, artinya yang menyaksikan bukan sekadar 'katanya', saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan mas Joko Widodo sejak sama-sama masuk 1980, beliau lulus 1985," tegas Mustoha.

×