Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kisah Nishimura Mako, satu-satunya perempuan yang jadi anggota mafia Yakuza di Jepang

April 09, 2024 Last Updated 2024-04-09T04:23:19Z

Hanya laki-laki yang bisa menjadi anggota yakuza.


Ini adalah salah satu prinsip tak tergoyahkan yakuza, yang berisi lebih dari 20 sindikat kriminal di seluruh penjuru Jepang.


Akan tetapi, setelah lebih dari tiga abad, prinsip itu patah oleh satu perempuan yang menyelesaikan ritual menjadi anggota yakuza.


Dia adalah Nishimura Mako. Sejak belia, dia menunjukkan pemberontakan luar biasa yang kemudian membawanya bergabung dengan geng motor bōsozoku.


Pertemuannya dengan seorang anggota muda yakuza menandai titik balik dalam hidupnya. Dia terpesona oleh dunia kejahatan dan terlibat dalam aktivitas terlarang mafia.


Penampilan Nishimura yang kini berusia 57 tahun tampak kontras dengan kecenderungannya untuk melakukan kekerasan.


“Saya sangat pandai berkelahi, saya tidak pernah kalah melawan laki-laki,” ungkapnya kepada Martina Baradel.


Martina adalah seorang peneliti di Universitas Oxford yang mendapatkan kepercayaan dari Nishimura setelah bertahun-tahun mempelajari seluk-beluk yakuza.


Catatan criminal Nishimura – yang mencakup segala hal mulai dari pemukulan terhadap saingannya hingga penyelundupan narkoba atau perdagangan perempuan untuk prostitusi – ditambah karakter kejamnya membuka pintu yang selama ini tertutup bagi perempuan.


Kemunduran yakuza dalam beberapa dekade terakhir dan kondisi pribadi Nishimura (yang menjadi ibu dari dua anak) membuat dia meninggalkan dunia mafia dan memulai kehidupan normal.


Saat ini dia menjalankan organisasi amal yang didedikasikan untuk membantu mantan anggota yakuza, seperti dia, yang ingin bergabung kembali ke tengah masyarakat.


Tertarik oleh kisah Nishimura dan yakuza pada umumnya, peneliti asal Italia bernama Martina Baradel telah membangun jaringan kontak dengan berbagai tokoh kejahatan terorganisir di Jepang.


Hal ini memungkinkan dia menjalin persahabatan dekat dengan Nishimura Mako, yang sering dia kunjungi.


Peneliti Italia tersebut beberapa jam setelah dia bertemu dengan mantan anggota yakuza tersebut di Gifu, 270 kilometer sebelah barat Tokyo.


Bagaimana kita tahu bahwa Nishimura Mako adalah satu-satunya perempuan yang pernah menjadi anggota yakuza?


Jika ada yang lain, pasti diketahui. Polisi memiliki catatan anggota yakuza. Banyak perempuan yang membantu atau mendukung mafia secara informal, namun tidak ada orang lain yang seperti dia.


Itu karena bosnya, yang membuat keputusan untuk menjadikan dia sebagai anggota.


Keputusan semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya Dan terbukti ia merupakan anggota penuh karena ia punya foto-foto upacara sakazuki yang melambangkan kesetiaan dan komitmennya terhadap mafia Jepang.


Bagaimana Anda bisa menghubunginya?


Ketertarikan saya terhadap yakuza dimulai sejak saya masih kuliah, ketika saya bertemu dengan anggota yakuza secara kebetulan di sebuah pantai di Jepang.


Pertemuan awal tersebut memicu ketertarikan yang mendalam di diri saya sehingga memotivasi saya untuk mendedikasikan karier akademis saya untuk mempelajari institusi ini.


Kelompok yang mempelajari yakuza cukup kecil, jadi saya mengenal semua orang, mulai dari jurnalis hingga peneliti. Senpai (mentor) saya memberi tahu saya bahwa saya akan bertemu Nishimura, jadi dia memperkenalkan kami.


Dan seperti apa pertemuan pertama itu?


Ada acara amal untuk reintegrasi dan rehabilitasi mantan narapidana dan dia hadir bersama orang-orang di kelompoknya. Kami pergi makan malam dan kemudian karaoke. Dia tidak minum, dia tidak merokok, dan ketika bertemu pertama kali dia berhati-hati.


Kemudian saya pergi menemuinya lagi untuk berbicara lebih banyak lagi, dan kemudian saya terus mengenalnya. Kami menjalin hubungan pertemanan seiring dengan semakin mendalamnya percakapan kami.


Apa yang membuat Mako bergabung dengan yakuza?


Dia mengaku kepada saya bahwa sejak usia sangat muda dia memiliki hasrat terhadap kekerasan dan sangat menikmati perkelahian. Ia mulai bergaul dengan geng motor dan melakukan kekerasan terhadap orang lain, sesuatu yang membuatnya terpesona.


Kemudian dia menyadari bahwa dia memiliki kekuatan yang tidak biasa mengingat tingginya hanya satu setengah meter dan beratnya 45 kg.


Mengapa jari kelingkingnya diamputasi?


Dia melakukannya ketika dia masih sangat muda, di awal kariernya, ketika dia berumur sekitar 20 tahun. Dia bertanggung jawab atas masalah yang terjadi. Dia kehilangan narkoba atau semacamnya. Dia berpikir bahwa dirinya akan terlihat bagus [kehilangan jari kelingking] jika dipadukan dengan tato. Karena itu adalah dua simbol estetika yakuza yang paling terlihat.


Lebih lanjut, ia memastikan tidak merasakan sakit dan tidak keberatan mengamputasi jari kelingking rekannya yang tidak mau melakukannya sendiri. Keahliannya dalam ritual yubitsume, yang melibatkan amputasi tulang terakhir jari kelingking, membuatnya mendapat julukan "ahli potong jari".


Bagaimana dia berinteraksi dengan masyarakat Jepang ketika dia adalah bagian dari yakuza?


Dia pertama kali meninggalkan yakuza ketika dia hamil. Dia memiliki gelar perawat dan ingin mencari pekerjaan normal, namun masyarakat Jepang menolaknya, terutama karena tatonya, yang menunjukkan keanggotaannya dalam mafia.


Dia selalu berusaha menyembunyikannya dengan mengenakan baju lengan panjang, namun akhirnya rekan kerjanya mengetahuinya dan dia dipecat dari dua pekerjaannya.


Dan ini membuatnya kembali ke mafia?


Memang. Dia sangat kecewa, karena dia berusaha menjadi seorang ibu, memiliki pekerjaan yang baik dan meninggalkan kehidupan itu, namun mereka menutup pintu baginya karena berbeda. Dia pikir itu sangat tidak adil, jadi dia menjadi lebih radikal.


Saat itulah dia membuat tato sampai ke ujung jarinya dan pasrah pada nasibnya. Sebelum kembali, dia sempat menikah dengan anggota yakuza yang menjadi bos, jadi dia juga berperan sebagai istri bos.


Apakah mudah untuk meninggalkan yakuza?


Jika bos setuju, si anggota mungkin harus membayar sesuatu. Atau bahkan tidak membayar sama sekali jika bos mengizinkan si anggota pergi. Ada berbagai macam keadaan, namun seringkali anggota dapat pergi tanpa terlalu banyak kesulitan.


Mengejutkan mengingat ini adalah mafia.


Ya, itu mafia, tapi anggota tidak punya banyak rahasia untuk diceritakan. Strukturnya diketahui dan polisi sudah mengetahui siapa bosnya. Polisi mengetahui alamat anggota yakuza dan mereka dapat pergi menemui siapa pun yang mereka inginkan.


Berbeda dengan, misalnya, di Sisilia, di mana gangster bisa bersembunyi hingga 30 tahun.


Selain itu, anggota yang keluar tidak akan mengkhianati yang lain, karena itu adalah perilaku tidak terhormat bagi yakuza.


Bagaimana perbandingan yakuza dan kartel kejahatan terorganisir di Italia, Amerika Latin, dan negara lain?


Kesamaan yang mereka miliki adalah bahwa mereka menawarkan perlindungan swasta dan memiliki kendali atas wilayah, sehingga memungkinkan mereka untuk mengatur pasar ilegal dan legal.


Yakuza memiliki dimensi tata kelola yang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu, mirip dengan mafia di Italia dan Rusia, yang menawarkan layanan penyelesaian perselisihan dan mengendalikan pasar untuk menerima uang perlindungan.


Mengingat Nishimura adalah pengecualian, apa biasanya peran perempuan di yakuza?


[Keterlibatan perempuan dalam yakuza] biasanya melalui hubungan kekasih atau pernikahan. Meskipun para perempuan bukan anggota resmi, mereka biasanya melakukan beberapa jenis pekerjaan. Misalnya, jika Anda adalah istri seorang atasan, Anda tidak boleh membatasi diri untuk menjalani kehidupan yang mewah, dan Anda diharapkan menjadi perantara antara atasan dan anggota yang lebih muda.


Dan tentu saja ada eksploitasi karena yakuza beroperasi di kehidupan malam, prostitusi, serta industri seks dan pornografi. Dia (Nishimura Mako) juga melakukan hal yang sama: dia membeli, menjual, dan mengeksploitasi perempuan.


Apa yang Anda pelajari dari anggota yakuza?


Saya melihat mereka mungkin melakukan beberapa kesalahan, tentu saja karena mereka melakukan tindakan kriminal. Tapi saya tidak melihat mereka sebagai orang jahat.


Mereka hanya mencari sesuatu yang tidak mereka miliki. Banyak dari mereka berasal dari latar belakang yang tidak memiliki banyak peluang. Di Jepang, jika Anda tidak memiliki pendidikan atau keluarga yang mendukung Anda, sangat sulit mendapatkan pekerjaan dan maju. Jadi, saya memahami bahwa mereka akan mencoba menemukan rasa kebersamaan dan tujuan dalam sesuatu yang ilegal.


Dan, bagi kebanyakan orang, lebih baik menjadi bagian dari yakuza daripada geng informal, karena yakuza mempunyai kendali atas anggotanya dan juga semacam agenda ideologis.


Anda telah meneliti yakuza selama sembilan tahun, bergaul dengan mereka. Bukankah hal ini mengandung risiko?


Tidak terlalu banyak. Sindikat kriminal yang membentuk yakuza sebenarnya tidak ilegal, berbeda dengan mafia di Italia. Di Jepang, menjadi bagian dari kelompok yakuza bukanlah hal yang ilegal, itulah sebabnya mereka mempunyai kantor dan menonjol dalam masyarakat.


Karena nyata dan tidak ilegal, [bergaul dengan anggota yakuza] tidak terlalu berisiko. Selain itu, kita biasanya dikenalkan dengan orang ketiga, yang mengandung arti tanggung jawab bersama untuk berperilaku benar. Karena saya orang asing dan seorang perempuan, hal ini menguntungkan saya, karena akan sangat buruk bagi mereka jika sesuatu terjadi pada saya.

×