Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Menakar Putusan MK: Diskualifikasi atau Pilpres Ulang,Prabowo Gandeng Cawapres Pengganti Gibran

April 17, 2024 Last Updated 2024-04-17T06:52:47Z


Sebuah hal baru seputar rencana wacana Anies Baswedan maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 mengemuka jelang diumumkannya Putusan Perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024 mendatang.


Ternyata, Anies Baswedan dan Surya Paloh sudah membahas soal Pilgub DKI Jakarta 2024 pada tanggal 18 Maret 2024 lalu.


Ketua DPP Partai NasDem Willy AdityaDPP Partai NasDem mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Capres Anies Baswedan untuk diusulkan menjadi kandidat di Pilkada serentak 2024.


Bahkan, kata Willy, komunikasi dilakukan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.


DPP Partai NasDem disebut memprioritaskan Anies maju kembali sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta.


Surya berdiskusi dengan Anies Baswedan mengenai kemungkinan mantan gubernur DKI Jakarta itu maju kembali di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Menurut Willy, perbincangan tersebut dilakukan pada 18 Maret 2024. Kala itu, Surya memberi ruang dan kesempatan kepada Anies maju sebagai gubernur di Pilkada DKI.


"Komunikasi sudah, kita cek ombak ke Mas Anies. Pak Surya menyampaikan politik ini kan kartu enggak boleh mati. Kalau Bung Anies mau maju pilkada monggo, Nasdem siap," ujar Willy di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Senin (15/4/2024) dikutip dari Kompas.com.


Willy menambahkan, Anies mengapresiasi dukungan NasDem untuk maju di Pilkada DKI.


Namun saat itu Anies memilih untuk mempertimbangkannya setelah proses sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.


"Ya Pak Anies menjawabkan, saya akan menyelesaikan proses MK," ujar Willy.


Lebih lanjut Willy menjelaskan, selain Anies, NasDem juga sudah menyiapkan kader terbaiknya untuk Pilkada DKI Jakarta.


Ada dua nama yang tengah dipertimbangkan NasDem maju Pilkada DKI Jakarta 2024.


Yakni Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni dan Ketua DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino.


Nasdem juga melihat figur Sahroni yang cukup mumpuni untuk didukung, begitu juga dengan Wibi Andrino.


Menurut Willy, Sahroni punya mimpi ingin menjadi presiden, tapi salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah menjadi gubernur terlebih dulu.


"Ini sebagai sebuah stepping stone, kita bisa bilang kakak Roni, sebelum presiden harus melangkah (jadi gubernur) dulu, kan bisa," ujar Willy.


Nama-Nama yang Berpotensi Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024: Ahok, Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil


Sejumlah tokoh politik seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Anies Baswedan hingga Ridwan Kamil berpotensi untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024.


Seperti yang diketahui, Pilkada serentak tahun 2024 akan diselenggarakan pada November mendatang. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang tentunya bakal menjadi sorotan.


Sejauh ini sejumlah nama telah muncul menjadi yang terdepan untuk menjadi kandidat calon Gubernur DKI Jakarta.


Lantas siapakah nama-nama tersebut? Berikut rangkumannya.


PDI-P Berpeluang Usung Ahok


Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai PDI-P berpeluang mengusung kadernya sendiri pada Pilkada DKI Jakarta 2024.


Kemungkinan duet yang bakal dimunculkan adalah kembalinya pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.


Meski begitu, Agung menyebut PDI-P juga berpeluang mengusung duet lain yairu Tri Rismaharini-Abdullah Azwar Anas.


Kedua pasangan tersebut, Ahok-Djarot dan Risma-Azwar, dinilai cocok karena sama-sama punya pengalaman sebagai kepala daerah.


"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali. Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).


Baca juga: Menengok Kemeriahan Open House Lebaran Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo


"Karena ke semuanya punya pengalaman sebagai kepala daerah," imbuhnya.


Agung melanjutkan, dua pasangan tersebut sama-sama berpotensi maju Pilkada DKI Jakarta 2024. Namun, menurut dia, Rizma-Azwar lebih unggul karena kebanyakan warga DKI Jakarta belum move on dari Pilkada 2017.


"Sama-sama berpotensi. Tapi Risma-Azwar Anas atau Azwar Anas-Risma lebih unggul menimbang sebagian memori kolektif masyarakat ibu kota belum move on dengan Pilkada 2017," jelas Agung.


Anies Baswedan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024?


Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memprediksi Anies Baswedan akan kembali maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.


Dedi menilai, Anies bisa saja diusung kembali oleh parpol yang kini mengusungnya di Pilpres 2024, yakni PKS, NasDem, dan PKB.


"Anies Baswedan berpeluang kembali ikuti kontestasi DKI Jakarta. Partai pengusung Anies bisa saja tetap, yakni PKS, bisa juga mendapat sokongan PKB dan NasDem.


Meski demikian, Dedi menyebut Anies juga bisa berisiko mendapat perlawanan seperti saat maju capres. Terlebih, saat Pilkada serentak berlangsung, Joko Widodo atau Jokowi masih menjabat sebagai presiden.


"Meskipun bisa saja akan mengalami perlawanan serupa seperti Pilpres kemarin. Terlebih Jokowi masih menjabat sebagai Presiden pada saat proses kontestasi berlangsung," sebutnya.


NasDem Ajukan 3 Nama


Meski disebut berpeluang untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem ternyata punya nama-nama tersendiri untuk direkomendasikan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.


Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem, Hermawi Taslim, mengungkapkan ada tiga nama yaitu Wibi Andrino, Okky Asokawati, dan Ahmad Sahroni.


"Kami setidak-tidaknya punya tiga calon yang mumpuni, ada anak muda Ketua Fraksi NasDem di DPRD DKI Wibi Andrino, lalu ada Okky Asokawati yang berpengalaman 10 tahun di DPR RI," kata Hermawi dikutip dari Warta Kota, Selasa (27/2/2024).


"Dan tentu saja yang paling favorit dan sangat digandrungi oleh anak-anak muda Jakarta si anak Tanjung Priok, Ahmad Sahroni," sambungnya.


Bahlan Hermawi optimistis, Sahroni yang juga Bendahara Umum NasDem itu bisa mampu unggul kontestasi di DKI Jakarta.


Ia pun yakin Sahroni bisa mengalahkan Ridwan Kamil jika memang benar mantan Gubernur Jawa Barat itu menjadi calon yang diusung Golkar.


"RK kan baru akan masuk Jakarta. Sahroni anak Jakarta, lahir dan besar di Jakarta. Jadi seandainya nanti keduanya bertemu di final DKI 1, kami optimistis Sahroni akan mengungguli RK, karena Sahroni juga sudah memasuki periode ke 3 menjadi Wakil DKI di DPR RI," urainya.


Golkar Antar Ridwan Kamil ke Jakarta


Seperti yang disebutkan sebelumnya, Ridwan Kamil menjadi nama terdepan lain dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024.


Isu Kang Emil masuk dalam bursa cagub DKI Jakarta semakin santer setelah ia mengunggah video yang menunjukkan baliho bergambar dirinya terpajang di ibu kota.


Dalam baliho itu, terlihat tulisan ilustrasi percakapan di aplikasi pesan singkat, "lagi jalan ke mana, Kang?", "OTW Jakarta nihh".


Golkar pun disebut siap untuk mengajukan RK dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.


Selain Ridwan Kamil, Golkar juga mempunyai nama lain yakni Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar.


Zaki juga telah menyatakan kesiapannya maju Pilkada DKI Jakarta apabila diminta Golkar.


"Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," kata mantan Bupati Tangerang ini, Senin (26/2).


Ia juga mengklaim punya banyak pengalaman untuk maju Pilkada karena pernah menajabat sebagai Bupati Tangerang selama dua periode dan anggota DPR RI.


Meski demikian, ia enggan banyak bicara soal rekomendasi cagub DKI dari Golkar dan menegaskan dirinya masih fokus mengawal suara Golkar di Pileg 2024.


"Ini yang kemudian menjadi CV saya di Partai Golkar untuk kemudian dicalonkan salah satu bakal calon pimpinan daerah di Provinsi DKI Jakarta," kata Zaki.


"Saat ini, saya masih konsentrasi mengawal Pilpres dan Pileg di Jakarta," ucapnya.


Sementara itu, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, telah mengonfirmasi pengiriman surat kepada Zaki dan Kang Emil terkait rekomendasi cagub DKI Jakarta.


Meskipun demikian, Airlangga menyatakan bahwa keputusan mengenai siapa yang akan maju masih akan ditentukan berdasarkan hasil survei.


"Dua-duanya diberi surat oleh Golkar sebelum pemilu untuk ikut pilkada," kata Airlangga, Selasa (27/2/2024).


"Tentu keputusan tergantung survei terakhir. Akan dipilih dalam forum khusus sesuai jadwal pilkada nanti, kan kita belum dapet," ucap Airlangga.

×