Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Juni 03, 2024 Last Updated 2024-06-03T03:24:32Z


Sederet fenomena astronomi akan dapat dilihat dari Bumi, termasuk Indonesia, selama Juni 2024.


Beberapa fenomena astronomi yang menarik perhatian berupa Parade Planet, bulan purnama "Strawberry Moon", dan sebagainya.


Untuk dapat menyaksikan dan mengantisipasi fenomena astronomi sepanjang Juni, masyarakat tentu perlu mengetahui waktu kemunculannya.


Berikut daftar dan jadwal fenomena astronomi yang muncul di langit pada Juni 2024.


Fenomena astronomi Juni 2024


Terdapat beberapa fenomena astronomi yang bakal menghiasi langit dan dapat dilihat di Bumi pada Juni 2024, antara lain:


1. Konjungsi Bulan dan Mars (3 Juni 2024)


Konjungsi adalah fenomena yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit terlihat bertemu karena posisinya berdekatan dalam garis edar.


Dikutip dari akun YouTube Planetarium dan Observasi Jakarta, fenomena konjungsi Bulan dan Mars akan terjadi pada 3 Juni 2024. Keduanya memiliki jarak hanya dua derajat.


Fenomena ini dapat diamati pada Senin (3/6/2024) di arah timur setelah Mars terbit mulai pukul 02.45 WIB hingga Matahari terbit 06.00 WIB.


2. Parade Planet (3 Juni 2024)


Pada hari yang sama dengan konjungsi Bulan dan Mars, peristiwa Parade Planet juga akan muncul. Fenomena ini membuat enam planet yakni Merkurius, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus tampak sejajar di tata surya.


Diperkirakan hanya Mars dan Saturnus yang terlihat jelas. Pasalnya, empat planet lain terhalang sinar Matahari.


Neptunus dan Uranus dapat dilihat dengan teropong atau teleskop besar. Sementara Jupiter dan Merkurius kemungkinan besar tidak terlihat sama sekali.


Parade Planet akan dapat dilihat dari langit pada Senin (3/6/2024) sebelum Matahari terbit.


3. Bulan Baru (6 Juni 2024)


Dilansir dari Sea Sky, Bumi akan mengalami fenomena Bulan Baru pada Kamis (6/6/2024) sekitar pukul 19.39 WIB


Fenomena ini berupa Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari sehingga tidak akan terlihat di langit malam.


Ini waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugus bintang karena tidak ada pantulan cahaya dari Bulan yang mengganggu pengamatan.


4. Hujan meteor Arietids saat siang hari (10 Juni 2024)


Hujan meteor Arietids merupakan hujan meteor yang awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries, tepatnya dekat bintang Botein atau Delta Arietis.


Fenomena ini terjadi ketika asteroid dan komet lewat di dekat Bumi sehingga memperlihatkan jejak puing kosmiknya bergerak melintasi ruang angkasa.


Hujan meteor Arietids merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari.


5. Titik Balik Matahari (21 Juni 2024)


Titik Balik Matahari atau Solstis adalah kejadian ketika Matahari mencapai titik paling utara atau selatan relatif terhadap ekuator langit.


Titik Balik Matahari Juni terjadi pada Jumat (21/6/2024) pukul 03.46 WIB. Kutub Utara akan condong ke arah Matahari yang mencapai posisi paling utara langit dan tepat di atas Garis Balik Utara pada 23,44 derajat lintang utara.


Jika terjadi, belahan Bumi bagian utara akan lebih condong ke arah Matahari dan mengalami musim panas. Ini menjadi hari terpanjang dalam setahun di belahan Bumi utara


Sebaliknya, belahan Bumi selatan mengalami musim dingin. Titik Balik Matahari dianggap sebagai hari terpendek di belahan Bumi selatan.


6. Bulan Purnama Strawberry Moon (22 Juni 2024)


Bulan purnama Strawberry Moon akan berlangsung pada Sabtu (22/6/2024). Bulan akan terletak di sisi berlawanan dari Bumi dengan Matahari sehingga permukaannya terang.


Bulan purnama ini oleh suku-suku asli Amerika disebut sebagai "Strawberry Moon" karena menandakan waktu puncak panen buah stroberi. Bulan ini juga dikenal sebagai "Rose Moon" dan "Honey Moon".


7. Konjungsi Bulan dan Saturnus (27 Juni 2024)


Bulan dan Saturnus akan memiliki jarak paling dekat sekitar 1,5 derajat bujur pada Kamis (27/6/2024).


Warga Indonesia dapat mengamati fenomena ini pada pukul 22.54 WIB setelah Bulan dan Saturnus terbit hingga Jumat (28/6/2024) pukul 06.05 WIB setelah Matahari terbit.


8. Puncak Hujan Meteor Bootids (27 Juni 2024)


Hujan meteor Bootids terjadi ketika Bumi bergerak di sisa debu komet periodik Pon-Winnecke.


Hujan meteor June Bootids berlangsung pada Sabtu (22/6/2024) hingga Selasa (2/7/2024). Puncaknya diperkirakan terjadi sekitar Kamis (27/6/2024).


Fenomena hujan meteor Bootids dapat diamati pada malam hari.

×