Federasi Badminton Spanyol (Badminton Espana) bakal meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memberikan medali perunggu kehormatan kepada Carolina Marin mengingat situasi yang menimpa pemain tunggal putri tersebut.
Carolina Marin cedera dalam partai semifinal Olimpiade Paris 2024 kontra He Bing Jiao (China), Minggu (4/8/2024), yang digelar usai duel semifinal satu lagi yang mempertemukan wakil Tanah Air Gregoria Mariska Tunjung dengan An Se-young.
Pebulu tangkis asal Spanyol itu tak bisa menuntaskan pertandingan karena cedera lutut kanannya tersebut.
Padahal, Marin mampu memenangi gim pertama dengan skor 21-14 dan unggul 10-8 saat cedera menimpanya.
Atlet kelahiran Huelva, 31 tahun silam ini terpaksa meninggalkan lapangan dengan air mata dan menerima tepuk tangan hangat dari publik.
Beberapa jam kemudian, Presiden Badminton Espana, Andoni Azurmendi, melayangkan harapan kepada IOC agar mempertimbangkan memberi Marin penghargaan.
"Ini adalah momen sangat sulit bagi Carolina dan seluruh olahraga Spanyol, bukan hanya bulu tangkis," tuturnya lewat akun media sosial X.
"Ia tinggal selangkah lagi menuju final Olimpiade keduanya dan berjuang untuk meraih emas keduanya, namun cedera membuatnya tidak bisa meraih medali."
"Setidaknya, IOC harus memberikan perunggu untuk Carolina. Ia layak mendapatkannya."
Akun resmi Badminton Espana di X pun menyuarakan dukungan terhadap pernyataan Azurmendi ini dengan mengatakan bahwa "langkah-langkah telah diambil untuk IOC agar mempertimbangkan kemungkinan memberi medali perunggu kehormatan bagi Marin."
Mereka lalu menjelaskan bahwa dalam kejuaraan bulu tangkis tidak ada pertandingan untuk memperebutkan tempat ketiga dan keempat.
"Mereka yang kalah di semifinal langsung mendapatmedali perunggu. Memberikannya kepada Carolina akan menjadi sebuah penghormatan mengingat situasi yang ada, tidak lebih dari itu."
Cedera yang menimpa Carolina Marin membuat medali perunggu jadi milik wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Marin sendiri pernah berada di pusaran cedera semacam ini tepatnya dalam perjalanan ia memenangkan medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Ketika itu, lawannya di semifinal Liu Xueri (China) tak bisa bermain di laga perebutan medali perunggu setelah mengalami cedera lutut saat menghadapi Marin.