Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

2 Kali Air Susu Dibalas Air Tuba, Niat Pergi dari Aprilia Pertegas Reputasi Oportunis Jorge Martin di MotoGP

Mei 15, 2025 Last Updated 2025-05-15T00:45:50Z

 


Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin, menggunakan semua kartunya untuk menjadi Juara Dunia MotoGP lagi. Namun, keinginan meninggalkan tim di tengah jalan memperburuk citranya.


Jagat MotoGP digemparkan dengan kabar keinginan Jorge Martin untuk mengakhiri kontraknya dengan Aprilia setahun lebih cepat.


Seperti diberitakan Motorsport.com, Martin melakukan pertemuan rahasia dengan manajemen Aprilia untuk memberitahukan niatnya itu saat MotoGP Prancis berlangsung pada Jumat (9/5/2025).


Kontrak Martin seharusnya berakhir pada akhir tahun 2026.


Namun, performa inferior para pembalap Aprilia pada awal musim ini membuat sang juara bertahan kehilangan keyakinan dengan potensi kuda besinya, RS-GP.


Aprilia menjadi satu-satunya pabrikan yang belum meraih podium jika mengesampingkan penalti waktu yang diterima rider KTM, Maverick Vinales (Red Bull KTM Tech3), setelah finis kedua di GP Qatar.


Hasil terbaik Aprilia dicetak pembalap rookie, Ai Ogura (Trackhouse Racing), saat finis keempat dan kelima pada sprint dan balapan seri pembuka GP Thailand.


Satu celah yang coba dimanfaatkan Martin dan agennya, Albert Valera, terletak pada pada klausul performa.


Martin berhak menandatangani tawaran dari kompetitor apabila tidak berada di jajaran penantang gelar setelah balapan MotoGP Prancis yang merupakan seri keenam dari MotoGP 2025.


Masih menurut Motorsport.com, Aprilia dikabarkan menyiapkan langkah hukum untuk memblokir rencana minggat dari pembalap anyar mereka tersebut.


Daya tawar Martin sejatinya tidak benar-benar meyakinkan karena cedera yang dialami saat tes pramusim dan balapan GP Qatar membuatnya baru tampil sekali.


Pihak Martin pun menawarkan perpanjangan masa "penilaian".


Tenggatnya adalah setelah balapan seri ke-16 GP San Marino pada 14 September yang bisa diartikan kemungkinan rider asal Madrid itu kembali saat seri ke-11 GP Jerman pada 11-13 Juli.


Aprilia tetap menuntut dipenuhinya kesepakatan dua tahun. Maklum, pabrikan asal Noale sejatinya sudah berusaha membantu Martin.


Aprilia mendorong diberlakukannya aturan baru mengenai kesempatan tes untuk pembalap yang mengalami cedera panjang.


Aturan ini digagas Aprilia demi memberi kesempatan bagi Martinator untuk memulihkan kecepatannya setelah absen lama dari lintasan.


Namun, tak sampai sepekan setelah peraturan anyar itu diumumkan secara resmi oleh Komite Grand Prix pada Senin (5/5/2025) lalu, Martin malah mengungkapkan niat hengkang lebih cepat.


Ibarat peribahasa, air susu dibalas air tuba. Kebaikan dibalas keburukan. Dan ini bukan pertama kalinya.


Tarik mundur lima tahun ke belakang, Martin pernah menggunakan cara serupa untuk mendapatkan kursi yang lebih menjanjikan.


Pada 2020, Martin mengakhiri kontraknya dengan KTM setelah mendapat tawaran bergabung dengan Ducati untuk debut di MotoGP pada tahun berikutnya.


Martin memanfaatkan klausul keluar dari KTM jika pabrikan asal Mattighofen itu tidak menempatkan satu pun pembalapnya di posisi 10 besar klasemen MotoGP pada akhir Juni.


KTM tidak terima. Pasalnya, syarat itu tidak terpenuhi bukan karena mereka tidak mampu melainkan karena MotoGP belum dimulai akibat pandemi Covid-19.


Padahal, dalam kontraknya dengan KTM, sang Juara Dunia Moto3 saat itu dijanjikan promosi ke kelas para raja setelah dua musim berlomba di kelas Moto2 pada 2019-2020.


Hanya saja, soal prestasi, KTM jelas tertinggal dari Ducati. Saat Ducati sudah menjadi penantang gelar, KTM, baru debut di kelas para raja pada 2017, masih kesulitan untuk menembus lima besar.


Ironisnya, setelah ditinggal Martin, KTM justru mencatat kemenangan pertama dan dua kemenangan lain pada musim 2020.


Martin dikecewakan Ducati setelah rencana promosi ke tim pabrikan dimentahkan tiga kali, termasuk karena kalah daya tawar dengan Marc Marquez meski sedang memuncaki klasemen musim lalu.


Sementara kini, Aprilia diragukan tetap akan mempertahankan Martin meski memenangi sengeketa kontrak sekalipun setelah pertemuan pekan lalu.


Martin disebut-sebut mengincar satu tempat di tim pabrikan Honda yang menunjukkan sinyal positif untuk akhirnya bangkit dari krisis.


Kebetulan, satu kursi di tim Honda HRC Castrol akan lowong akhir musim ini karena berakhirnya kontrak Luca Marini.


Menurut Sky Sport Italia, Honda tidak akan melempar tawaran resmi sampai Martin menyelesaikan masalah kontraknya dengan Aprilia.

×