Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui bahwa kerjanya selama ini sering kali dianggap menimbulkan kontroversi dan dianggap sebagai tindakan one man show yang lebih berfokus pada konten media sosial.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap langkah yang diambilnya bertujuan untuk menyelesaikan persoalan di daerah.
Dedi meyakini bahwa pendekatannya dapat mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi Jawa Barat.
Mantan bupati Purwakarta ini memberikan contoh saat ia melakukan operasi penutupan tambang galian C dan area yang melanggar aturan lingkungan. Ia melakukan itu sendirian.
"Kalau saya menggordinasikan dulu dengan jajaran saya, bisa jadi operasi saya gagal. Karena begitu rapat, besoknya penambangnya sudah tahu apa yang akan kami lakukan. Kejutan-kejutan itu dilakukan untuk memberikan efek kejut," ungkap Dedi dalam pidatonya saat rapat paripurna DPRD Jawa Barat, Kamis (22/5/2025), yang diunggah di akun Instagramnya @dedimulyadi71.
Dedi menambahkan bahwa efek kejut yang dihasilkan dari tindakannya tersebut telah melahirkan konten viral di media sosial, menarik perhatian publik serta pejabat yang berwenang.
Menurutnya, viralnya konten yang ia unggah dan ramainya pemberitaan terkait tindakannya berdampak pada atensi dari penegak hukum.
"Yang pada akhirnya pada hari ini di Jawa Barat, seluruh penambangan liar bisa diselesaikan secara hukum dan kapolda memberi atensi yang sangat tinggi," lanjut Dedi.
"Hari ini Jaksa Agung memberikan perintah kepada kajati untuk melakukan proses pidana bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi kepentingan masyarakat," tukas Dedi.