Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Didemo 25.000 Driver Ojol, Ini Perbandingan Komisi Gojek, Grab, Maxim, InDrive

Mei 21, 2025 Last Updated 2025-05-21T07:14:22Z


Lebih dari 25 ribu pengemudi taksi online dan ojol akan menggelar demo hari ini (20/5), menurut estimasi Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia atau Garda. Salah satu tuntutan yakni menurunkan potongan aplikator dari 20% menjadi 10%.


“Potongan aplikator diturunkan dari 20% saat ini menjadi 10%,” kata Ketua Umum Garda Raden Igun Wicaksono dalam keterangan pers, Senin (19/5).


Merujuk pada Keputusan Menteri Perhubungan alias Kepmenhub KP Nomor 1001 tahun 2022, biaya sewa penggunaan aplikasi atau yang biasa disebut potongan aplikator, dibatasi maksimal 15%. Aplikator diperbolehkan mengenakan biaya penunjang maksimal 5%.


Biaya penunjang adalah biaya dukungan kesejahteraan mitra pengemudi, seperti asuransi keselamatan tambahan, penyediaan fasilitas pelayanan mitra pengemudi. dukungan pusat informasi, bantuan biaya operasional, dan/atau bantuan lainnya.


Aplikator yang mengenakan biaya penunjang 5%, wajib menyampaikan laporan kepada direktur jenderal perhubungan darat Kemenhub untuk dilakukan evaluasi. Hal-hal yang dievaluasi yakni dashboard sistem aplikasi, laporan keuangan tiga bulanan atas penggunaan biaya penunjang, data operasional jumlah mitra pengemudi, dan laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang masuk kategori big five.


Jika aplikator melanggar ketentuan itu, maka direktur jenderal perhubungan darat Kemenhub yang akan menerbitkan rekomendasi sanksi.


“Kami meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandh memberikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar Permenhub PM Nomor 12 tahun 2019, Kepmenhub KP Nomor 1001 tahun 2022,” demikian isi keterangan pers Garda, Senin (19/5).


Perbandingan Komisi Gojek, Grab, Maxim, inDrive, Zendo


Berikut perbandingan komisi Gojek, Grab, Maxim, inDrive, dan Zendo milik Muhammadiyah:


Zendo


Zendo mengenakan biaya bagi hasil hingga 20% kepada mitra pengemudi ojek online atau ojol. Angkanya berbeda-beda bergantung pada kantor Zendo di tiap wilayah.


“Kalau di Tulungagung, pembagiannya 80:20, tetap dan transparan. Artinya tidak ada biaya lain, driver pengemudi menerima 80%. Kebijakan daerah lain bisa jadi berbeda,” ujar admin Zendo Tulungagung kepada Katadata.co.id melalui WhatsApp, bulan lalu (8/1).


Zendo juga tidak melakukan perekrutan pengemudi secara besar-besaran. Jumlah mitra perlahan ditambah dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.


Gojek


Mitra pengemudi ojek online alias ojol menyebutkan besaran komisi yang ditarik oleh Gojek. “Potongannya lebih dari 20%,” kata mitra Gojek Ali kepada Katadata.co.id, pada Juni 2023 (9/6/2023). 


Ia menunjukkan layar ponsel yang memuat pendapatan yang diterima Rp 10.400 dari Rp 15.000 yang dibayarkan oleh penumpang. Artinya, dikurangi Rp 4.600 oleh Gojek. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, penumpang Gojek juga dikenakan biaya perjalanan dan biaya jasa aplikasi. Misalnya, penumpang membayar biaya perjalanan Rp 13.000, dikenakan biaya jasa aplikasi Rp 2.000 menjadi Rp 15.000.


Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Gojek Tokopedia Ade Mulya memastikan perusahaan tidak melanggar ketentuan Kemenhub terkait besaran potongan maksimal 20%.


Grab


Grab menerapkan besaran komisi yang sama dengan Gojek.


“Setiap mitra pengemudi yang menerima pekerjaan akan dikenakan potongan komisi 20% dari total tarif,” kata Grab di laman resmi. “Setiap pekerjaan yang Anda terima akan langsung dipotong atau diambil dana dari saldo dompet kredit.” 


Mitra pengemudi GrabBike bernama Sofian (27 tahun) menyampaikan, besaran komisi 20% berlaku untuk semua layanan baik berbagi tumpangan alias ride hailing, pesan-antar makanan maupun pengiriman barang.


Katadata.co.id mencoba untuk menggunakan layanan GrabBike. Penumpang membayar Rp 14.500, sedangkan Sofian menerima Rp 10.400. Selain itu, ada biaya jasa aplikasi Rp 1.500.


Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy juga menegaskan perusahaan tidak mengenakan potongan aplikasi lebih dari 20%. Dia juga mengungkapkan kesalahpahaman yang diterima oleh pengemudi ojol dan taksi online, yakni menghitung besaran komisi dari biaya yang dikeluarkan oleh penumpang dan yang diterima driver.


“Cara menghitung mitra pengemudi yakni penumpang membayar Rp 12 ribu, sementara dia menerima Rp 8.000. Padahal, semestinya yang dihitung yakni penumpang membayar Rp 12 ribu, dikurangi biaya layanan ke Grab Rp 2 ribu menjadi Rp 10.000. Dengan begitu, potongan aplikator dihitung dari Rp 10.000 dikurangi Rp 8.000, yakni Rp 2.000 atau 20%,” katanya dalam acara diskusi di Jakarta, pada Senin malam (19/5).


InDrive


InDrive mengenakan komisi 10% - 11% per transaksi mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol. Ini termasuk untuk layanan berbagi tumpangan atau ride hailing, pengantaran barang, dan lainnya. 


“Ini sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai atau PPN,” kata Business Development Manager InDrive Indonesia Georgy Malkov kepada Katadata.co.id, pada 2023. Selain itu, inDrive tidak mengenakan biaya lain kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol.


Maxim


Maxim mengenakan biaya bagi hasil atau komisi lebih rendah dari Gojek dan Grab, yakni 5% - 15%.


Besaran komisi 15% biasanya di Jakarta. Meski begitu, ada beberapa tempat di Jakarta yang menerapkan biaya bagi hasil 5% - 10%. Dengan begitu, pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol bisa lebih besar.


Pengemudi hanya dikenakan komisi 5% jika melakukan promosi untuk perusahaan. Misalnya, branding logo aplikasi di mobil atau motor, serta menggunakan jaket dan helm perusahaan. Maxim juga tidak mengenakan biaya jasa aplikasi. 


Dampak jika Potongan Aplikator Turun Jadi 10%


Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan selama ini mayoritas potongan komisi yang didapat perusahaan diinvestasikan kembali dalam bentuk promo, seperti diskon tarif.


Potongan harga tersebut menjadi komponen krusial untuk menjaga jumlah permintaan, mengingat elastisitas harga layanan perjalanan ojol yang tinggi.


"Stabilitas harga harus betul-betul dijaga untuk menyeimbangkan keuntungan yang holistik. Pada akhirnya, kegiatan promosi bertujuan menjaga pendapatan pengemudi ojol setiap bulan," kata Catherine dalam pertemuan dengan Kemenhub di Jakarta Pusat, Senin (19/5).


Kegiatan diskon tarif atau promosi menelan alokasi terbesar dalam penggunaan potongan komisi.


Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf memberikan sinyal agar pemerintah memberikan ruang untuk peningkatan potongan komisi. Langkah ini akan memudahkan perusahaan aplikator untuk melakukan inovasi dan ekspansi ke jenis layanan lainnya.


Tujuan utama potongan aplikator yakni meningkatkan kesejahteraan pengemudi ojol. Oleh karena itu, penurunan komisi menjadi 10% akan menahan kemampuan seluruh perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan atau ride hailing untuk berinovasi.


"Kami sepakat tujuan utama potongan aplikator adalah kesejahteraan pengemudi ojol. Dalam perjalanannya, kami juga butuh melakukan inovasi yang lebih baik," kata Rafi.

×