Seorang influencer kecantikan asal Negara Bagian Jalisco, Meksiko, Valeria Marquez (23), ditembak mati ketika sedang siaran langsung atau live streming di TikTok.
Jaksa penuntut Negara Bagian Jalisco menyatakan, kematian Valeria Marquez sedang diselidiki sebagai femisida yakni pembunuhan seorang wanita karena gender, sebagaimana dilansir The Guardian.
Marquez dibunuh pada Selasa (12/5/2025) di salon tempat dia bekerja di Kota Zapopan oleh seorang pria. Kantor kejaksaan tidak menyebutkan nama tersangka.
Marquez memiliki hampir 200.000 pengikut di Instagram dan TikTok.
Sebelum peristiwa mengenaskan tersebut, dia berkata di siaran langsung bahwa seseorang datang ke salon saat dia tidak ada di sana dengan hadiah mahal untuk diberikan kepadanya.
Beberapa detik sebelum penembakan, Marquez masih melakukan siaran langsung TikTok-nya dan duduk sambil memegang boneka mainan.
Saat live streming detik-detik sebelum penembakan terjadi, dia terdengar berkata, "Mereka datang." Kemudian muncul suara di latar belakang bertanya: "Hai, Vale?"
"Ya," jawab Marquez. Dia lalu mematikan suara di siaran langsung.
Beberapa saat kemudian, dia ditembak mati. Seseorang tampak mengangkat ponselnya dan sesosok wajah muncul sebentar di siaran langsung sebelum video berakhir.
Meksiko sejajar dengan Paraguay, Uruguay, dan Bolivia sebagai negara dengan tingkat pembunuhan terhadap perempuan tertinggi keempat di Amerika Latin dan Karibia.
Menurut data Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Amerika Latin dan Karibia, ada 1,3 kematian dari setiap 100.000 perempuan pada 2023.
Jalisco berada di peringkat keenam dari 32 negara bagian Meksiko, termasuk Mexico City, untuk kasus pembunuhan.
Tercatat 906 kasus pembunuhan di sana sejak awal masa jabatan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada Oktober 2024, menurut konsultan data TResearch.
