×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kata Media Asing soal Iwan Lukminto Jadi Tersangka Korupsi Sritex

Mei 24, 2025 Last Updated 2025-05-24T07:37:51Z


Beberapa media asing menyoroti penetapan Komisaris Utama (Komut) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu (21/5/2025).


Iwan ditetapkan sebagai tersangka setelah ia ditangkap di rumahnya di Solo, Jawa Tengah (Jateng).


Ia ditangkap terkait kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit saat masih menjabat sebagai direktur utama (dirut) pada 2005-2022.


Kejagung juga menetapkan dua orang lainnya sebagai tersangka, yakni Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) pada 2020 Dicky Syahbandinata dan Dirut Bank DKI tahun 2020 Zainuddin Mappa.


Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar mengatakan, ketiga tersangka diduga terlibat tindak pidana korupsi dalam proses pemberian kredit oleh BJB dan DKI kepada Sritex dan entitas anak usahanya.


“Dalam pemberian kredit kepada PT Sritex, tersangka DS dan ZM telah memberikan kredit secara melawan hukum karena tidak melakukan analisa yang memadai dan tidak menaati prosedur serta persyaratan yang telah ditetapkan,” ujar Qohar dikutip dari Antara, Rabu (21/5/2025).


Lalu, apa kata media asing soal Iwan Lukminto ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka?


1. Business Times


Media asal Singapura, Business Times, menyebutkan bahwa Sritex berpotensi dihapus dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah Iwan ditetapkan sebagai tersangka.


I Gede Nyoman Yetna selaku Dirut BEI mengatakan, saham Sritex sudah di-suspend dari perdagangan sejak 2021.


Di sisi lain, Sritex juga dinilai memenuhi kriteria dari pencatatan dan kembali ke status privat.


Kendati demikian, Nyoman belum memastikan kapan Sritex dihapus dari BEI.


Ia hanya menyampaikan, BEI masih menjalin komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kurator terkait rencana tersebut.


“Mengingat Sritex telah resmi dinyatakan pailit, maka tanggung jawab pengelolaan kini beralih kepada kurator yang ditunjuk pengadilan,” ujar Nyoman dalam pemberitaan Business Times, Kamis (22/5/2025).


2. Reuters


Kantor berita Reuters juga memberitakan penangkapan dan penetapan Iwan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Sritex.


Reuters menyebutkan, kasus yang menjerat Iwan berkaitan dengan kredit tanpa jaminan kepada Sritex yang jumlahnya mencapai Rp 693 miliar atau sekitar 42,54 juta dollar AS.


“Sritex dinyatakan bangkrut pada akhir tahun lalu karena kesulitan membayar utangnya yang mencapai 1,6 miliar dollar AS pada bulan Juni,” tulis Reuters, Kamis (22/5/2025).


“Perusahaan menghentikan operasinya pada tanggal 1 Maret setelah gagal dalam bandingnya terhadap putusan pailit,” tambahnya.


Mengutip pernyataan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, Reuters menuliskan, petinggi BJB dan Bank DKI yang diduga terlibat kasus korupsi Sritex tidak melakukan analisis yang memadai dalam proses pemberian kredit.


Mereka juga diduga tidak mematuhi prosedur dan persyaratan hingga kredit yang diberikan kepada Sritex menjadi macet.


“Pemberian pinjaman tanpa agunan hanya dapat diberikan kepada perusahaan atau debitur dengan peringkat A,” jelas Harli sebagaimana dikutip oleh Reuters.


3. US News


Media asal Amerika Serikat (AS), US News, memberitakan bahwa Iwan ditangkap terkait dugaan penyimpangan terkait pinjaman yang diberikan oleh bank pemerintah.


Dalam pemberitaannya, Rabu (21/5/2025), Sritex yang kini dirundung kasus tercatat sebagai produsen pakaian untuk merek-merek ternama, seperti Rip Curl, H&M, dan Forever 21.


Sritex juga tercatat sebagai produsen seragam militer untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).


Namun, keuntungan Sritex menurun karena lemahnya permintaan global dan mode impor yang lebih murah.


“Perusahaan ini tengah mencari investor untuk menyewakan asetnya guna mencegah jatuhnya nilai perusahaan. Setelah bangkrut, sekitar 10.000 pekerja Sritex PHK,” tulis US News.

×