×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Apakah Minum Teh Tiap Hari Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Penelitian

Juni 12, 2025 Last Updated 2025-06-12T04:04:02Z


Bagi sebagian orang, memulai hari dengan secangkir teh adalah "ritual" yang tak tergantikan. 


Aroma dan rasa yang menenangkan dari teh menjadi penyejuk pikiran sebelum menghadapi hiruk-pikuk aktivitas harian.


Tak hanya di pagi hari, kebiasaan menyeruput teh juga kerap berlanjut sepanjang hari, seperti menemani waktu bekerja, bersantai, hingga menjelang tidur. 


Teh dipercaya dapat meningkatkan fokus, mengurangi stres, bahkan menyehatkan tubuh berkat kandungan antioksidannya.


Namun, di balik kesan sehat dan menenangkannya, konsumsi teh yang berlebihan ternyata menyimpan risiko yang tidak boleh diabaikan. 


Baca juga: Benarkah Teh dan Cokelat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Penelitian


Bahaya konsumsi teh bagi ginjal

Dilansir dari Times of India, Senin (9/6/2025), seorang pria berusia 56 tahun datang ke Central Arkansas Veterans Healthcare System di Utah, Amerika Serikat (AS) pada 2015.


Dia menceritakan kepada dokter bahwa dirinya mengalami kelemahan, rasa lelah, dan nyeri tubuh saat itu.


Dokter menemukan bahwa pria itu mengalami gagal ginjal dan menyarankan agar menjalani dialisis.


Dokter bertanya kepada pria itu terkait kebiasaan minum teh yang dilakukannya.


Pria itu menjelaskan bahwa ia minum 16 gelas es teh berukuran 530 ml setiap harinya, atau hampir sama dengan 1 galon.


"Es teh mengandung banyak asam oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengendap di ginjal dan mengganggu kerja pembuangan limbah dari darah," ujar dokter IGD di University of Utah Health, Scott Youngquist, MD, dikutip dari Healthcare (23/4/2025).


Youngquist menambahkan, pasien ini minum 16 gelas es teh berukuran 530 ml per hari selama jangka waktu yang tidak diketahui. 


"Kebiasaan itu menyebabkan penumpukan asam oksalat yang tidak dapat ditangani oleh ginjalnya, yang menyebabkan gagal ginjal," lanjut dia.


Dikutip dari Health Match (18/10/2022), zat oksalat adalah senyawa yang ditemukan secara alami dalam banyak makanan.


Sementara itu, jenis teh hitam adalah teh yang paling kaya akan zat oksalat. Teh hitam memiliki konsentrasi oksalat terlarut yang tinggi, sekitar 4,68 hingga 5,11 mg/g teh.


Saat diminum, oksalat mengikat kalsium, membentuk kristal yang berubah menjadi batu ginjal.


Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi oksalat dapat menyebabkan batu ginjal. 


Youngquist mengatakan, pria tersebut diperkirakan mengonsumsi 1.500 miligram senyawa tersebut setiap hari. 


Padahal, Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan, batas aman konsumsi oksalat per hari adalah  40-50 mg per orang.


Selain itu, penyebab pria tersebut mengalami gagal ginjal juga dikarenakan konsumsi buah belimbing, buah mentimun, dan kacang tanah secara berlebihan.



Kafein pada teh picu penyakit ginjal 


Selain oksalat, teh juga mengandung kafein yang jika dikonsumsi berlebih dapat menurunkan fungsi ginjal.


Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalamThe American Journal of Clinical Nutrition (2016) oleh Gerrie-Cor M. Herber-Gast menunjukkan, bahwa konsumsi kafein berlebihan dapat menurunkan fungsi ginjal.


Penelitian menggunakan metode pengujian terhadap 4.722 orang berusia 26-65 tahun di Studi Kohort Doetinchem yang diperiksa setiap 5 tahun selama 15 tahun.


Ribuan orang itu diminta minum kopi dan teh setiap hari.


Hasilnya, kafein memiliki efek yang berkaitan dengan dosis pada tekanan darah.


Artinya, dengan dosis kafein yang lebih tinggi maka akan menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik, di mana kondisi ini berkaitan dengan hipertensi.


Lantaran hipertensi merupakan faktor risiko dan gejala penyakit ginjal, konsumsi kafein yang berlebihan berpotensi memperburuk penyakit ginjal yang sudah diderita seseorang.


Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa batas aman konsumsi kafein harian adalah 400 mg per orang.


Jika lebih dari hal itu, maka Anda harus membatasi dan menguranginya.

×