Negosiator Hamas mengaku siap untuk membuka kembali pembicaraan dengan Israel, untuk mencapai sebuah gencatan senjata permanen dengan Israel di Gaza.
"Kami tegaskan kembali, kami siap untuk memulai ronde baru negosiasi yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen," kata Khalil al-Hayya, Pemimpin Negosiator Hamas dalam pidato yang disiarkan lewat televisi saat permulaan perayaan Idul Adha, dilansir AFP, Jumat (6/6).
Hayya menambahkan, ia telah berkontak dengan para mediator. Ia juga meninjau kembali poin-poin yang bakal diajukan oleh Hamas.
Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata pada akhir lalu. Mediasi pun telah dilakukan oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS).
Pada 30 Mei 2025, Presiden AS Donald Trump juga merasa gencatan senjata sementara untuk bertukar tahanan dengan Hamas juga hampir tercapai.
Namun kesepakatan itu tak tercapai. Israel dan Hamas saling tuding, merusak proposal yang diajukan utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
Witkoff juga menyebut, tuntutan Hamas tidak dapat diterima sama sekali.
Sementara Hayya menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu patut disalahkan atas kebuntuan tersebut
