×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dituduh Donald Trump Berkhianat, Barack Obama Langsung Beri Pembalasan

Juli 25, 2025 Last Updated 2025-07-25T08:14:02Z


Eks Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama langsung bereaksi setelah dituduh Presiden Donald Trump pengkhianat.


Trump menuduh Obama pengkhianat, dengan mengklaim sang eks presiden berencana menyabotase masa pertama presidensi.


Menurut Trump hal itu dilakukan Obama dengan mengaitkannya atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden.


Obama yang kerap tak menghiraukan Trump mengeluarkan tanggapan langka.


Seorang juru bicara Obama menyebut serangan Trump sebagai upaya lemah untuk mengalihkan perhatian.


“Demi menghormati jabatan kepresidenan, kantor kami biasanya tak menghargai omong kosong, dan misinformasi yang terus mengalur dari Gedung Putih ini dengan sebuah tanggapan,” ujar Juru Bicara Obama, Patrick Rodenbush dikutip dari BBC, Rabu (23/7/2025).


“Namun, klaim-klaim ini cukup keterlaluan untuk ditanggapi. Tuduhan-tuduhan aneh ini menggelikan dan merupakan upaya pengalihan perhatian yang lemah,” ucapnya.


Sebelumnya, Trump menuduh bahwa Obama berusaha mencuri pemilihan presiden, dengan mengklaim sang eks presiden berusaha merusak kemenangannya atas Hillary Clinton pada 2016.


“Perburuan penyihir yang seharusnya Anda bicarakan adalah mereka benar-benar menangkap Presiden Obama tanpa perlawanan,” kata Trump kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).


“Sudah waktunya untuk mengejar orang-orang. Obama telah ditangkap secara langsung. Ia bersalah. Ini pengkhianatan. Ini semua kata yang bisa Anda pikirkan,” ucapnya.


Pernyataan ini muncul setelah Trump menjamu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, di Gedung Oval.


Laporan pada Jumat (18/7/2025), Kantor Direktur Intelijen Nasional mendeklasifikasi surel-sirel antara ajudan Obama.


Mereka menyatakan ajudan Obama telah menyembunyikan temuan intelijen bahwa Rusia telah gagal dalam menyelidiki upaya peretasan basis data pemilu AS.


Salinan pengarahan harian presiden yang telah dideklasifikasi, yang disiapkan para Kepala Dinas Keamanan AS untuk Obama beberapa pekan setelah Trump mengalahkan Clinton, tertanggal 8 Desember 2016 mengungkapkannya.


“Kami menilai bahwa aktor Rusia dan kriminal tak memberikan dampak pada hasil pemilihan AS, dengan melakukan aktivitas siber jahat terhadap infrastruktur pemilihan,” bunyi laporan itu.


Menurut laporan itu, FBI tak setuju dengan temuan yang awalnya mereka tulis bersama.


Laporan itu menambahkan sebuah pertemuan diadakan di Gedung Putih sehari kemudian dengan para pejabat tinggi.

×