Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jet F-15 Israel Hampir Gagal Serang Iran, Rusak Saat Masuk Perbatasan

Juli 17, 2025 Last Updated 2025-07-17T07:00:33Z


Saat perang Iran-Israel berkecamuk bulan lalu, terkuak bahwa salah satu jet tempur Israel mengalami malfungsi ketika mendekati Teheran dan hampir memaksanya untuk melakukan pendaratan darurat.


Jet tempur F-15 tersebut mengalami masalah pada tangki bahan bakarnya saat terbang jauh di dalam perbatasan Iran, sebagaimana dilansir The Times of Israel, Minggu (13/7/2025).


Kala itu, tidak ada pesawat pengisi bahan bakar yang menemani misi tersebut.


Disusunlah rencana untuk mengirimkan satu pesawat pengisi bahan bakar untuk mengatasi masalah tersebut, seperti dilaporkan Channel 12.  


Pada saat yang sama, dirancang rencana cadangan apabila pesawat pengisi bahan bakar gagal mencapai jet tempur yang mengalami malfungsi.


Dalam skenario ini, jet tersebut akan menyeberangi perbatasan dan melakukan pendaratan darurat di negara tetangga guna menghindari risiko mendarat di Iran.


Akhirnya, pesawat pengisi bahan bakar tiba tepat waktu dan berhasil mengatasi permasalahan, tanpa pilot keluar dari misi dan mendarat di tempat lain.


Menurut Channel 12, sebelum dimulainya serangan Israel ke Iran pada 13 Juni, Komandan Angkatan Udara Israel Tomer Bar memberikan perkiraan dalam forum internal bahwa 10 pesawat Israel dapat ditembak jatuh dalam 72 jam pertama serangan.


Perkiraannya tersebut ternyata salah. Tidak ada pesawat Israel yang ditembak jatuh sepanjang perang berkecamuk.


Media negara Iran mengeklaim bahwa pasukan mereka menembak jatuh dua jet tempur Israel dan menangkap seorang pilot.


Klaim tersebut dibantah oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Kolonel Avichay Adraee yang menurutnya sama sekali tidak berdasar.


Perang Iran-Israel


Israel memulai perang selama 12 hari dengan Iran setelah meluncurkan serangan udara besar-besaran pada 13 Juni.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kala itu mengatakan, serangan tersebut dimaksudkan untuk melumpuhkan senjata nuklir Iran.


Serangan Israel tersebut juga menewaskan para perwira tinggi militer Iran dan sejumlah ilmuwan nuklir.


Iran pun langsung membalas serangan Israel dengan serentetan serangan rudal.


Setelah itu, kedua belah pihak saling jual-beli serangan selama lebih dari sepekan. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak.


AS melibatkan diri dalam perang dengan melancarkan serangan udara pada Minggu (22/6/2025) dini hari ke tiga situs nuklir Iran.


Situasi semakin rumit, dan Trump mengancam akan menyerang Iran lebih kuat jika tidak mau menyerah. 


Pada 24 Juni, Trump mengumumkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata yang kemudian dikonfirmasi oleh kedua belah pihak.

×