×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kamboja Ingin Gencatan Senjata, PM Thailand: Perang Bisa Terjadi jika Konflik Berkepanjangan

Juli 26, 2025 Last Updated 2025-07-26T11:57:46Z


Kamboja segera bergerak untuk menghentikan konflik dengan Thailand yang terjadi pada beberapa hari terakhir.


Sedangkan Perdana Menteri (PM) sementara Thailand Phumtham Wechayachai menegaskan perang bisa terjadi jika konflik Kamboja-Thailand berkepanjangan.


Dua negara bertetangga di Asia Tenggara itu terlibat dalam pertempuran di perbatasan, yang dimulai, Selasa (22/7/2025).


Setidaknya 16 orang telah terbunuh dan puluhan ribu orang lainnya di kedua negara harus dipindahkan.


Dikutip dari BBC, Sabtu (26/7/2025), Duta Besar Kamboja di PBB, Chhea Keo, mengatakan negaranya meminta gencatan senjata tanpa syarat.


Ia menambahkan bahwa Phnom Penh juga menginginkan solusi damai untuk konflik tersebut.


Thailand sendiri belum berkomentar atas tawaran gencatan senjata tersebut.


Sebelumnya, Thailand telah mengumumkan darurat militer di delapan distrik yang berbatasan dengan Kamboja.


Sebelumnya, PM Thailand Phumtham Wechayachai memperingatkan bahwa konflik ini bisa berlanjut menjadi perang.


Ia menegaskan pertempuran saat ini telah melibatkan senjata berat dan menyebar di 12 lokasi sepanjang perbatasan.


Thailand menuduh Kamboja menembaki wilayah warga sipil, dan mengevakuasi desa yang diperkirakan berada pada radius tembakan roket.


Sedangkan Kamboja menuduh Thailand menggunakan bom tandan.


Bom tandan telah dilarang di banyak negara, karena efek tak pandang bulu terhadap populasi warga sipil.


Thailand sendiri tak merespons tuduhan Kamboja tersebut.


ASEAN telah bergerak untuk meredam tensi konflik, di mana Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang kini memimpin blok tersebut telah menawarkan memfasilitasi pembicaraan antara kedua negara.


Namun, Menteri Luar Negeri Thailand mengatakan tak perlunya pihak ketiga dalam konflik tersebut.

×