Peristiwa terbaliknya kapal nelayan bubu KM Sejati di perairan laut Bui Hijau atau sekitar 3,5 mil laut dari perairan Belitung menyisahkan kisah tragis bagi para nakhoda dan anak buah kapal (ABK).
Seperti halnya kisah Lamatu, nakhoda KM Sejati yang sempat terjebak di dalam kamar kapal saat gelombang menggulung kapal yang ditumpanginya bersama tiga ABK.
Gelombang tinggi yang terjadi di laut Belitung saat itu membuat kapal tersapu gelombang.
Nakhoda dan ABK ikut tergulung gelombang bersama kapal nahas itu.
Lamatu saat kejadian sedang berada di dalam kamar kapal saat kapal terbalik.
Ia dalam posisi sedang mengemudikan kapal.
Lamutu juga tak sempat menyelamatkan diri.
Ia juga ikut tergulung gelombang saat berada di kamar kapal.
Akibat kejadian itu, ia mengalami luka dan bengkak pada wajah akibat benturan.
"Saya baru bisa keluar dari kamar kapal setelah kapal itu sudah tidak berputar.
Langsung lewat pintu samping," ungkap Lamatu ditemui Posbelitung.co, Sabtu (5/7/2025).
Kapal nelayan bubu milik warga Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu dikabarkan terbalik di perairan laut Bui Hijau atau sekitar 3,5 mil laut dari perairan Belitung pada Sabtu (5/7/2025).
Kapal dihantam gelombang besar dan tergulung.
Nahkoda kapal Lamatu dan tiga ABK yaitu Yelin, Rini dan Rano ikut tergulung gelombang bersama kapal yang ditumpangi mereka.
Lamatu menjelaskan peristiwa kapal KM Sejati tergulung gelombang tinggi itu terjadi pada Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurutnya, kapal sempat tergulung sebanyak tiga kali usai dihantam gelombang tinggi.
Beruntung sekitar 10 menit pasca kejadian melintas perahu nelayan Baro Tanjungandan.
Perahu nelayan itu langsung membantu mengevakuasi nakhoda dan ABK KM Sejati.
Nakhoda dan ABK KM Sejati kemudian dibawa ke dermaga Baro, Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
"Sekitar tiga sampai empat meter kondisi gelombang pada saat kejadian.
Tiba-tiba saja dari samping gelombang datang, langsung menggulung kami," ungkap Yelin menceritakan detik-detik kejadian itu.
KM Sejati berangkat melaut dari Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapan nelayan bubu itu rencananya akan pulang pada sore hari.
"Sudah sempat tadi kami pasang bubu.
Kami tadi itu ingin mengarah ke Kalimambang, ingin berlindung karena cuaca sudah tidak memungkinkan lagi," kata Rano.
Kapal KM Sejati saat ini berada di tengah laut dalam kondisi terbalik tanpa jangkar.
"Ya jangkarnya di dalam palka kapal, karena waktu kejadian kami ini dalam kondisi jalan," kata Rano.
Kapal KM Sejati rencananya akan dievakuasi secara mandiri.
Personel Satpolairud Polres Belitung, Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung dan Basarnas Pos SAR Belitung ikut menjemput para korban di Dermaga Nelayan Baro.