Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nasib Dokter Tidur Biarkan Pasien Kecelakaan Pendarahan hingga Berujung Meninggal Dunia

Juli 31, 2025 Last Updated 2025-07-31T10:01:16Z


Dokter ini tidur saat pasien kecelakaan tiba di instalasi gawat darurat (IGD) tempatnya bekerja.


Sebab tak mendapat perawatan, pasien tersebut kehilangan banyak darah hingga berujung pada kematian.


Hal tersebut terjadi di Lala Lajpat Rai Memorial Medical College Meerut, India, Senin (28/7/2025).


Seorang dokter residen junior yang berjaga saat pasien bernama Sunil Kumar (30) datang bersimbah darah.


Kumar ditinggalkan tanpa pengawasan berjam-jam lamanya di IGD sementara dokter residen tertidur.


Dalam sebuah rekaman CCTV, dokter residen asal Sekolah Tinggi Kedokteran Lala Lajpat Rai Memorial (LRRM) terlihat tidur di depan AC.


Salah satu kakinya telentang di atas sebuah meja yang berada di dekatnya.


Di saat bersamaan, keluarga korban memohon bantuan.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com


Pihak keluarga korban mengatakan, Kumar mengalami cedera kaki.


Sebelumnya, sebuah kendaraan tak dikenal menabraknya ketika menaiki sepeda pada Minggu (27/7/2025) malam. 


Keluarga Kumar mengaku telah menunggu lama hingga dokter yang bertugas di rumah sakit itu terbangun. 


Menyadari kondisinya yang kritis, keluarga Kumar juga meminta bantuan tenaga medis lain. Namun, upaya penyelamatan tersebut tidak berhasil.


“Kumar, yang terbaring di atas tandu dan mengalami pendarahan hebat, dibiarkan meninggal dunia,” klaim keluarga, melansir dari Kompas.com.


Kepala LRRM, Dr. RC Gupta menanggapi video tersebut dan segera memerintahkan pemberhentian sementara terhadap sang residen.


“Menanggapi video tersebut, junior yang bersangkutan, Dr. Bhupesh Kumar Rai, segera diberhentikan sementara. Sebuah komite beranggotakan tiga orang dibentuk untuk menyelidiki tuduhan keluarga,” jelas Gupta dalam pernyataannya, dikutip dari Times of India.


Korban kecelakaan tersebut kemungkinan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit pada Senin (28/7/20205) pukul 01.00 dini hari waktu setempat. 


“Kami juga mencatat fakta bahwa dalam video itu anggota keluarga pasien sedang memohon perawatan,” jelas Gupta.


Pada 2023, tiga dokter di rumah sakit yang sama pernah diberhentikan sementara akibat dugaan memukul anak-anak.


Mereka diduga memukul anak laki-laki berusia lima tahun yang menangis kesakitan setelah mengalami patah tulang.


Sementara di Jombang, Jawa Timur, dua tenaga kesehatan (nakes) dipecat gegara live TikTok di ruangan operasi.


Video dua nakes yang sempat melakukan live TikTok itu pun sempat viral karena hal tersebut dilakukan di tengah berlangsungnya tindakan medis diduga pasca operasi persalinan.


Dalam video tersebut, video diam ul dari dalam ruang tindakan medis, perawat yang melakukan siaran langsung juga sempat menyapa penonton live streaming.


Ia juga menyebut jika dirinya bersama satu rekannya sedang menjahit luka pasca operasi caesar.


"Masih proses jahit belum selesai. Tidak apa-apa sambil live yang penting tidak kelihatan pasiennya," ucap perawat pria yang ada dalam video tersebut. 


Video tersebut pun akhirnya viral karena tersebar di seluruh platform media sosial di Kabupaten Jombang.


Menanggapi peristiwa itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada tak membantah adanya insiden tersebut.


Ia mengatakan jika peristiwa itu terjadi di sebuah rumah sakit swasta yang ada di wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang diketuai RSU PKU Muhammadiyah.


"Dua nakes itu perawat, bukan dokter. Jadi keduanya adalah perawat instrumen yang memang terlibat dalam proses pasca operasi," katanya saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (28/5/2025). 


dr Hexawan melanjutkan, jika kejadian dua nakes Live TikTok di tengah berlangsungnya tindakan medis pasca operasi itu terjadi pada Jumat (23/5/2025).


Pihak Dinkes juga bergerak cepat mengambil tindakan dengan memanggil kedua perawat yang terlibat untuk kemudian dilakukan pembinaan.


Pihak rumah sakit juga sudah diberikan surat teguran resmi dari pihak Dinas Kesehatan. 


"Mereka berdua mengakui perbuatannya dan kami beri teguran tertulis," katanya. 


Sementara itu, Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung, dr Dwi Rizki Wulandari, dua nakes tersebut adalah K dan R yang memang pegawai rumah sakit tersebut. 


Atas aksi yang dilakukan keduanya, pihak rumah sakit menilai jika keduanya telah melakukan pelanggaran berat terhadap etika profesi nakes.


Alhasil, atas tindakan tersebut, pihak rumah sakit sudah membuat keputusan untuk memberhentikan keduanya secara tidak hormat terhitung mulai hari ini Rabu (28/5/2025).


"Kami imbau kepada semua tenaga medis untuk lebih bijak menggunakan media sosial. Karena kepercayaan pasien merupakan hal.ysng berharga dan harus benar-benar dijaga dengan penuh tanggung jawab," pungkasnya. 

×