Memiliki rasa ambisi adalah hal yang sangat normal, apalagi setiap manusia punya mimpi dan cita-cita.
Mengutip dari laman Alodokter pada Senin (14/07) ambisi merupakan sikap seseorang yang punya keinginan sangat kuat untuk mencapai tujuan atau kesuksesan tertentu.
Namun ada pula mereka yang tumbuh dengan minim ambisi, hidup mengalir apa adanya tanpa harus menekan pada diri sendiri agar hidup sesuai impian.
Dilansir dari laman Global English Editing pada Senin (14/07) mereka yang tumbuh dengan minim ambisi, biasanya menunjukkan 8 perilaku ini saat dewasa :
1. Kecenderungan merasa puas
Ada anggapan umum bahwa ambisi memicu ketidakpuasan, mendorong kita untuk berusaha lebih keras. Menariknya, individu-individu ini seringkali menunjukkan rasa puas yang kuat di masa dewasa.
Alih-alih terus mengejar hal besar berikutnya, mereka cenderung menghargai apa yang mereka miliki saat ini.
Ini bukan berarti mereka kurang motivasi atau dorongan. Sebaliknya, kurangnya ambisi mereka seringkali diterjemahkan menjadi kemampuan untuk menikmati kesenangan hidup yang sederhana tanpa merasa perlu akan pencapaian besar atau pengakuan sosial.
2. Tingkat stres yang lebih rendah
Stres sering dikaitkan dengan orang-orang berprestasi tinggi, mereka yang terus-menerus mendorong diri untuk mencapai, dan melampaui tujuan. Orang yang tumbuh dengan minim ambisi rendah sering kali menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah.
3. Fokus yang lebih kuat pada hubungan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa orang yang memprioritaskan waktu daripada uang cenderung lebih Bahagia.
Hal ini tampaknya berlaku bagi orang dewasa yang tumbuh dengan sedikit ambisi. Tanpa tekanan untuk mengejar tujuan yang ambisius, individu-individu ini seringkali lebih menekankan hubungan mereka.
Mereka memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk diinvestasikan pada teman, keluarga, dan orang-orang terkasih, yang mengarah pada ikatan sosial yang lebih kuat dan lebih sehat.
4. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Ambisi seringkali datang dengan jalur yang jelas dan pasti, sebuah peta jalan yang kaku untuk diikuti menuju kesuksesan.
Namun, bagi mereka yang tumbuh dengan sedikit ambisi, jalur mereka biasanya kurang jelas, yang menghasilkan keuntungan yang mengejutkan, yakni fleksibilitas dan adaptabilitas.
Tanpa tujuan spesifik yang mengikat mereka, individu-individu ini seringkali terbuka terhadap berbagai peluang yang datang.
Mereka lebih bersedia menjelajahi berbagai jalur, karier, atau gaya hidup, dan lebih mahir beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka.
5. Menghargai kebahagiaan sederhana
Terkadang kebahagiaan dalam hidup ditemukan dalam hal-hal sederhana, seperti buku yang bagus, percakapan yang menyemangati, jalan-jalan di taman, atau bahkan aroma secangkir kopi yang menenangkan.
Orang dewasa yang tumbuh dengan ambisi yang minim seringkali memiliki bakat untuk menemukan dan menghargai kesenangan-kesenangan sederhana ini. Terbebas dari pengejaran kesuksesan yang tak kenal lelah, mereka menemukan waktu untuk berhenti sejenak, bernapas, dan benar-benar menikmati dunia di sekitar mereka.
6. Kemampuan untuk hidup di masa kini
Kemampuan untuk hidup di masa kini ini adalah sifat umum yang ada pada mereka yang tumbuh besar minim ambisi. Mereka tidak terus-menerus mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, melainkan menikmati momen saat ini.
7. Lebih sedikit rasa takut gagal
Rasa takut gagal bisa menjadi kekuatan yang melumpuhkan, terutama bagi mereka yang berambisi tinggi. Semakin tinggi tujuan, semakin berat jatuhnya.
Namun bagi mereka yang tumbuh dengan ambisi yang rendah, rasa takut ini seringkali tidak terlalu terasa. Tanpa ekspektasi atau tujuan yang terlalu tinggi, mereka tidak terlalu khawatir akan tersandung atau gagal.
Kegagalan bagi mereka bukanlah kekalahan telak, melainkan bagian dari perjalanan hidup, sebuah kesempatan untuk bertumbuh dan belajar.
8. Kepuasan di atas kesuksesan
Hal terpenting yang perlu dipahami tentang orang dewasa yang tumbuh dengan sedikit ambisi adalah bahwa metrik mereka untuk kehidupan yang memuaskan seringkali berpusat pada kepuasan, alih-alih pada gagasan kesuksesan tradisional.