Sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja perempuan mengaku ditolak masuk ke sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bekasi viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang diunggah pengguna TikTok @mandra_putra17 menunjukkan, remaja perempuan bernama Keimita Ayuni Putri Aiman itu memaparkan keluh kesahnya dengan mengenakan seragam sekolah dasar (SD).
Dalam video itu, Keimitya mengaku baru saja lulus dari bangku SD dengan nilai bagus.
Dengan modal nilai tersebut, ia pun bermimpi bisa bersekolah di SMP negeri Bantargebang, Kota Bekasi.
"Nama saya Keimita Ayuni Putri Aiman, saya pelajar di Bantargebang, Kota Bekasi. Baru saja saya lulus sekolah dasar dan saya bermimpi bisa melanjutkan SMP di Bantargebang, nilai saya juga bagus kok," kata Keimita, dikutip dari akun TikTok @mandra_putra17, Senin (7/7/2025).
Kompas.com telah meminta kepada akun tersebut untuk mengutip keterangan Keimita dalam video tersebut.
Hanya saja, mimpinya harus kandas setelah ia tak diterima di sekolah yang diinginkannya.
Keimita mengeklaim tak diterima di sekolah impiannya karena faktor pekerjaan orangtuanya sebagai pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Hanya orangtua saya hanya jadi pemulung di sini dan apa yang aku alamin sekarang aku gagal masuk ke sekolah negeri," ucap dia.
Keimita pun meminta maaf kepada orangtuanya karena tak bisa masuk ke sekolah negeri.
Tak ingin membebani orangtuanya, Keimitya pun rela tak melanjutkan pendidikannya ketimbang harus bersekolah di swasta dengan biaya yang sangat mahal.
Expand article logo Lanjutkan membaca
"Sekiranya sekolah di swasta mahal saya enggak apa-apa enggak usah lanjutin sekolah. Pak, Bu, jangan ragukan cita-cita saya karena itu akan selalu hidup," imbuh Keimita.
Wali Kota Bekasi Beri Penjelasan
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto angkat bicara soal video tersebut yang seolah Pemerintah Kota Bekasi menolak warganya masuk ke sekolah negeri.